MAKALAH
SISTEM
EKSKRESI
![]() |
Disusun oleh:
AENUL FAHMI KHALIK
NURUL SYAM
IPA
BIOLOGI (C/ VI)
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
SYEKH NURJATI CIREBON
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah yang telah memberikan hikmah, hidayah, kesehatan serta umur yang panjang
sehingga makalah ini yang berjudul “Sistem Ekskresi” ini dapat terselesaikan.
Sholawat serta salam senantiasa kita
limpahkan kepada junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa
umatnya dari alam yang berliku-liku menuju alam yang lurus. Amin
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa dalam
penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun menuju kesempurnaan dari pada
pembaca untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.
Cirebon, Maret 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Manusia
dalam melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tentu menghasilkan
sampah atau limbah. Sampah atau limbah ini merupakan sisa yang harus dibuang
agar tidak mengganggu. Demikian pula yang terjadi pada mahluk hidup, semua
mahluk hidup bisa mengeluarkan limbah mulai dari hewan yang bersel satu sampai
hewan tingkat tinggi, bahkan manusia. Dalam proses pengeluaran limbah pada
mahluk hidup memerlukan sebuah system yang disebut system ekskresi. System
ekskresi yang dimiliki setiap mahluk hidup berbeda-beda sesuai dengan tingkatan
dan konveksitas mahluk hidup.
System
ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat hasi metabolisme sel yang sudah
tidak digunakan oleh tubuh dan dikeluarkan bersama urine, keringat, atau udara
pernapasan. Pada system ekskresi manusia,sisa-sisa metabolisme dapat diserap
oleh darah kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi.
B. Rumusan
masalah
1.
Sebutkan alat-alat ekskresi
pada manusia?
2.
Bagaimanakah proses pembentukan urine
didalam ginjal?
3.
Gangguan-gangguan apa saja yang terjadi
akibat kerusakan salah satu bagian ginjal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan bisa menjabarkan proses
pembentukan urine didalam ginjal
2. Sebagai
bahan tambahan pengetahuan untuk pembuatan makalah lebih lanjut
3.
Untuk mengetahui macam-macam alat-alat
ekskresi pada menusia
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem
Ekskresi Pada Manusia
Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa
metabolisme diserap dari darah, kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan
lewat alat-alat ekskresi. Berikut akan di jelaskan alat-alat ekskresi manusia,
antara lain;
A. Ginjal
Ginjal
atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah kacang
merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam rongga
perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2buah, berwarna merah
keunguan, dan yang kiri terletak agak tinggi dari kanan.
Lapisan
ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan dalam
disebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan paling dalam berupa rongga ginjal
disebut pelvis renalis.
Saluran
structural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron
terdiri atas badan malpighi yang tersusun dari kapsul bowman, glomerulus yang
terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontertus
proksimal, tubulus kontertus distal, tubulus pengumpul dan lengkung henle yang
terdapat dibagian medulla. Lengkung henle ialah bagian saluran ginjal yang
melengkung pada daerah medulla dan berhubungan dengan tubulus proksimal maupun
tubulus didaerah korteks. Pada orang dewasa panjang seluruh tubulus kurang
lebih 7,5 sampai 15 km.
Ginjal
dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat arteri ginjal yang menyerupai
darah. Ginjal mengendalikan potensial air pada darah yang melewatinya.
Substansi yang menyebabkan ketidak seimbangan potensial air pada darah akan
dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine. Contoh : sisa nitrogen
hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.
- Proses pembentukan urin
proses
pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
a.Tahap
filtrasi (penyaringan)
Filtrasi
terjadi di kapsul bowman diglomerulus. Ketika darah masuk glomerulus maka
tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang
tidak dapat larut melalui pori-pori endothelium kapiler, glomerulus, kemudian
menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi masuk kedalam ruang kapsul
bowman. Hasil filtrasi glomerulus dan kapsul bowman disebut filtrate glomerulus
atau urin primer.
b. Tahap
reabsorbsi (penyerapan kembali)
Reabsorbsi
terjadi di tubulus kontertus proksimal, lengkung henle dan sebagian tubulus
kontertus distal. Reabsorbsi dilakukan oleh sel-sel epithelium diseluruh
tubulus ginjal. Za-zat yang direabsorbsi antara lain ; air, gllukosa, asam
amino, ion-ion Na
, K
, Ca
,Ci-, HCO3-,dan HbO4
, sedangkan urea hanya diserap sebagian.




Urutan
terjadinya reabsorbsi yaitu, urin primer masuk dari glomerulus ketubulus
proksimal. Kemudian terjadi rebsorbsi glukosa dan 67% ion Na
,selain itu juga terjadi reabsorbsi air dan ion Ci
secara pasif.
Bersamaan dengan itu petrat menuju lengkung henle yang tengah berkurang
volumenya dan bersifat isotonis. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion
Ci
kejaringan
disekitarnya. Reabsorbsi dilanjutkan ditubulus distal. Pada tubulus ini terjadi
reabsorbsi Na
dan air dibawah control ADH. Disamping reabsorbsi,
ditubulus ini juga terjadi sekresi H
,NH
,urea, kreatinin dan beberpa obat-obatan pada urin.






Hasil
reabsorbsi ini berupa urin sekunder yang komposisinya mengandung air, garam,
urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
c.Augmentasi
(pengumpulan)
Urin
sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus pengumul. Pada tubulus
pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na
, Ci
dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari
tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelfis renalis.dari velvis renalis urin
mengalir melalui uretter menuju vesica urinaria (kandung kemih) yang merupakan
tempat penyimpanan sementara urin.


- Hal-hal yang mempengaruhi produksi urin
Banyak
sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh
hal-hal berikut ;
a.zat-zat
diuretic
Jika
banyak mengkonsumsi zat-zat diuretic (kopi, teh,alcohol) maka zat terrsebut
akan menghambat reabsorbsi ion H
,sehingga ion ADH berkurang sehingga reabsorbsi air
terhambat dan volume urin meningkat.

b. Suhu
Jika
suhu internal dan exsternal naik diatas normal maka kecepatan respirasi
menigkat dan pembuluh kutaenius melebar. Saat volume air turun, hormone ADH
disekresikan sehingga reabsorbsi air menigkat. Disamping it, penigkatan suhu
merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomerulus dan filtrasi
menurun. Kedua hal ini mengurangi volume ini
c.Konsentrasi
darah
Konsentrasi
darah dan larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin jika kitaminum
air seharian maka komsentrasi air didarah menjadi rendahhal ini merangsang
hipofisis mengeluarkan ADH. Hormone ini meningkatkan reabsorbsi air di ginjal
sehingga volume urin turun.
d.
Emosi
Enosi
tertentu seperti merangsang peningkatan dan penurunan volume urin.
- Gangguan pada ginjal
Ginjal
manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan karena berbagai hal antara lain :
bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal/karena pembentukan batu ginjal.
Jenis-jenis
kelainan akibat kerusakan salah satu bagian ginjal adalah
a.
Nefritis
Nefritis
merupakan kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman biasanya
karena bakteri streptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan mengalami
uremia dan dedema.
b.
Batu ginjal
Terbentuk
karena pengendapan garam kalsium didalam rongga ginjal, saluran ginjal dan
kandung kemih. Penyebab pengendapan garam ini akibat terlalu banyak
mengkonsumsi garam mineral dan sedikit mengkonsumsi air.
c.
Albuminuria
Adalah
ditemukan, albumin pada urin. Adanya albumin pada urin merupakan indikasi
adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium atau karena iritasi sel-sel
ginjal akibat masuknya substansi seperti racun, bakteri, eter, atau logam
berat.
d.
Glikosuria
Adalah
ditemukan glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin menunjukkan bahwa terjadi
kerusakan pada tabung ginjal
e.
Hematuria
Adalah
ditemukan sel darah merah dalam urin. Disebabkan peradangan pada organ urinaria
atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
f.
Ketosis
Adalah
ditemukan keton didalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang melakukan
diet karbohidrat.
g.
Diabetes insipitus
Adalah
suatu penyakit penderitanya mengeluarkan urin terlalu banyak. Penyebab diabetes
insipidus adalah kekurangan hormone ADH, hormone ADH(anti diuretika) ini
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian balakang.
Komposisi
urin berpariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya. Urin normal
berwarna jernih transparan sedangkan warna kuning muda urin berasal dari zat
warna empedu. Urin normal pada manusia mengandug air, urea, asam urat, amoniak,
keratin, asam laktat, asam fospat, asam sulfat, klorida, garam-garam terutama
garam dapur, dan zat-zat yang berlebihan didalam darah misalnya vitamin C dan
obat-obatan.
Dilihat
dri banyaknya macam zat yang terkandung dalam urin tersebut, maka ginjal
merupakan alat pengeluaran utama. Funfsi ginjal antara lain ;
a.
Membuang sisa metabolisme dari tubuh
b.
Mengatur keseimbangan air dan garam
didalam darah
c.
Membuang zat-zat yang berbahaya bagi
tubuh, seperti obat-obatan, bakteri dan zat warna.
d.
Mengatur tekanan darah dalam arteri
dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa serta membuang kelebihan bahan
makanan tertentu seperti gula dan vitamin.
B. Paru-paru
Ekskret
dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang
dihasilkan dalam proses pernapasan. Pada prinsipnya CO
diangkut dengan
2 cara yaitu melalui plasma darah (
15%) dan dingkut dalam bentuk ion HCO3- (
30 %) melalui proses berantaiyang disebut pertukaran
klorida.



Mekanisme
pertukaran klorida sebagai berikut, darah pada alveolus paru-paru mengikat O
dan
mengangkutnya kedalam sel-sel jaringan. Dalam jaringan darah mengikat CO
untuk
dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan dalam bentuk uap air.


Reaksi
kimianya dapat ditulis sbb :








Ion
H
yang
bersifatracun diikat oleh hemoglobin, sedang HCO
keluar dari sel
darah merah masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula, kedudukan HCO
digantikan oleh
ion Cl
(clorida) dari
plasma darah.




C. Hati
Sebagai
alat ekskresi hati (hepar) mengeluarkan empedu
1/2 liter setiap hari. Empedu berupa cairan kehijauan,
rasanya pahit, pH sekitar 7-7,6. mengandung kolesterol, garam-garam mineral,
garam empedu, serta pigmen (zat warna empedu) yang disebut bilirubin dan
biliverdin.

Empedu
yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong empedu (vasica velen) dan
dikeluarkan keusus halus untuk membantu system pencernaan, misalnya:
a.
Mencernakan lemak
b.
Mengaktifkan lipase
c.
Mengubah zat yang tak larut air menjadi
zat yang dapat larut dalam air
d.
Membantu daya absorbsi lemak pada
dinding usus.
Kurang
lebih satu juta sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak dalam hati
oleh sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin sel darah merah dipecah
menjadi zat besi, globin dan hemin zat besi diambil dan disimpan dalam hati
untuk dikembalikan ke sum-sum tulang. Globumin digunakan lagi untuk metabolisme
protein/ untuk membentuk Hb baru, sedangkan hemin diubah menjadi zat warna
empedu yang berwarna hijau biru.
Jika
pembuluh empedu tersumbat, misalnya oleh kolesterol yang mengendap dan
membentuk batu empedu, maka warna veses akan menjadi coklat atau abu-abu
sedangkan darah akan berwarna kekunig-kuningan karena empedu masuk keperedaran
darah (disebut penyakit kuning).
Organ
hati juga merupakan satu-satunya kelenjar yang menghasilkan enzim orginase yang
berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino ornitin +
urea. Ornitin yang terbentuk berfungsi mengikat NH
dan CO
yang bersifat
racun.


Dalam
sel-sel tubuh, ornitin diubah menjadi asam amino sitralin. Sitralin juga
berperan mengikat NH
menjadi arginin
yang hanya dapat dipecah didalam hati, sedangkan urea dari hati diangkut
keginjal untuk dikeluarkan bersama urin.

D. Kulit
Sebagai
alat ekskresi, kulit atau integument mengeluarkan peluh(keringat). Luas kulit
pada manusia dewasa
20.000 cm
, tebal
0.01 cm hingga 0.5 cm.



Banyaknya
keringat yang dihasilkan / dikeluarkan seseorang dipengaruhi antara lain oleh
aktifitas tubuh, suhu lingkugan, makanan ,keadaan kesehatan dan keadaan emosi.
Keringat
manusia terdiri dari air, garam-garam terutama garam dapur (NaCl) atau sisa
metabolisme sel, urea serta asam.
Kulit
(integument) terdiri dari
a.
Epidermis (kulit air)
Bagian
luar epidermis disebut stratum korneum (lapisan tanduk) dan bagian dalam
disebut lapisan malpighi.
Stratum
korneum merupakan jaringan yang mati dan tersusun dari berlapis-lapis jaringan
sel pipih, fungsinya melindungi sel-sel dan mencegah masuknya bibit penyakit.
Lapisan
malpighi terdiri dari sel-sel yang aktif membelah dan menghasilkan pigmen
melanin selain itu juga terdapat stratum lusidum serta stratum gronulosum yang
berfungsi mengganti sel-sel dilapisan stratum korneum.
Perbedaan
jumlah pigmen menyebabkan perbedaan warna kulit orang albino. Orang albino
tidak mempunyai melanin.
b.
Demis (kulit jengat) atau korium
Dalam
demis terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat
(glandula sudorifera) serta kelenjar
minyak (glandula sebasea) yang terletak
dekat akar rambut dan berfungsi meminyaki rambut.
Kelenjar
keringat berupa pipa terpilin yang memanjang dari epidermis masuk ke bagian
dermis. Dari kapiler darah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang
terdiri dari air dan
1 % larutan garam beserta urea. Cairan jaringan tersebut
dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran keringat kepermukaan kulit.

Pengaturan
kerja kelenjar keringat dibawah pengaruh pusat pengaturan suhu badan dari
system saraf pusat (hipotalamus) dan enzim brandikinin. Fungsi hiotalamus
adalah memonitor dan mengendalikan suhu darah.
Keluarnya
keringat yang berlebihan akibat rangsanan saraf dapat terlihat dengan menjadi
merahnya warna kulit akibat pengembangan pembuluh darah di lapisan dermis.
Selain
sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat
penyimpanan cadangan makanan, pelindug untuk mengurangi hilangnya air dalam
tubuh, melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran, panas, zat-zat kimia, dan
kuman-kuman juga sebagai alat indera peraba.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
System
ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Masing-masing
organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
1.
Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah
sepasang dan terletak di kanan an kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal
terjadi proses-proses pembentukan urine, yang meliputi ;
4. Tahap
filtrasi ( penyaringan)
5. Tahap
reabsorbsi ( penyerapan kembali)
6. Tahap
augmentasi (proses pengumpulan)
2.
Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan
termasuk salah satu alat ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan
lapisan dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan
sisa metabolisme berupa air, urea dan garam.
3.
Paru-paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ
ekskresi. Paru-paru mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO
dan H
O.


4.
Hati
Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh
dan merupakan salah satu alat ekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim
orginase untuk menguraikan asam amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan
urea. Hati mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuh berupa zat warna empedu.
DAFTAR PUSTAKA
Kadaryanto. 2006. Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Karmana, O., dan Anwar, A.
1987. Pegangan Pelajaran : Biologi untuk SMA IIA2.
Bandung: Ganeca Exact.
Lestari, S. 2007. IPA : Biologi Eksplorasi Kelas VIII. Klaten: Intan
Pariwara.
Purwanto, B. dan Nugroho, A. 2007. Belajar Ilmu Alam dan
Sekitarnya 2. Solo: Tiga Serangkai.
Saktiyono. 2004. Sains : Biologi SMP 3. Jakarta: Esis-Penerbit
Erlangga.
Komentar