Langsung ke konten utama

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EVALUATIF PENDIDIKAN


MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN EVALUATIF PENDIDIKAN
Diajukan guna memenuhi tugas terstruktur
Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi
Dosen Pengampu: Edy Chandra, S.Si, M.A



 







Disusun oleh:
KELOMPOK 4
AENUL FAHMI KHALIK
ADE IDRUS HARIRI
DEA RIZKI Z
IIN I’ANAH
LILIS AGUSTINA
SYIFA MUSTIKA
USWATUH S

BIOLOGI C/6


TADRIS IPA-BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2015





BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Penelitian dilakukan berdasarkan atas keingintahuan ataupun ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Metode berpikir ilmiah pada dasarnya adalah sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan jalan atau cara yang ditempuh oleh pikiran manusia untuk mencapai kesimpulan atau putusan yang sah dan benar.
Penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan keilmuan.  Dalam penelitian  unsur kecermatan dan  langkah yang sistematis memegang peranan yang penting. Terdapat sejumlah paradigma yang dianut seorang peneliti tentang tuntutan pengetahuan (knowledge claim), prosedur umum penelitian (strategies of inquiry) dan prosedur penjaringan dan analisis data (research method) akan menentukan apakah dia akan menggunakan pendekatan kuantitatif, kualitatif, atau metode gabungan.
Metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur,  teknik,  alat, serta desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan  penelitian yang dipilih. Prosedur, teknik, serta alat yang digunakan dalam penelitian harus cocok pula dengan metode penelitian yang ditetapkan. Metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.
Berdasarkan jenis data dan cara pengolahannya, secara umum, penelitian dapat dibedakan atas penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, dalam mendesain dan melakukan sebuah penelitian, hendaknya seorang peneliti memahami konsep penelitian apa yang akan dilaksanakan, apakah desain kualitatif atau kuantitatif sehingga hasil penelitian yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Desain penelitian mempunyai kegunaan yaitu membantu peneliti mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian, dan  membantu mengontrol  varian  eksperimental, varian ekstra, dan varian galat pada suatu masalah penelitian yang dikaji. Desain Penelitian  dibuat agar peneliti mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan valid, obyektif, tepat dan efisien.
Diantara sekian banyak penelitian, model penelitian evaluatif merupakan salah satu diantara model penelitian yang cukup popular dikalangan para peneliti. Penelitian ini lebih dikenal sebagai penelitian program. Penelitian evaluatif difokuskan pada suatu kegiatan dalam suatu unit tertentu. Kegiatan tersebut dapat berbentuk program, proses, ataupun hasil kerja, sedangkan unit dapat berupa tempat, organisasi ataupun lembaga. Penelitian evaluative dalam pendidikan sangat diperlukan untuk memperbaiki mutu kinerja lembaga pendidikan, sistem dari pendidikan dan program-program yang akan dilaksanakan atau program yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Untuk itu kita perlu mengkaji dan memahami penelitian evaluatif lebih lanjut, terkait dengan tujuan, manfaat, serta prosedur yang benar dalam penelitian evaluatif.
B.       Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian, tujuan dan manfaat penelitian evaluatif?
2.      Bagaimana perbedaan dan persamaan penelitian evaluasi dan evaluatif?
3.      Apa saja jenis-jenis dan ruang lingkup evaluatif pendidikan?
4.      Bagaimana standar evaluasi?
5.      Bagaimana pendekatan penelitian evaluatif?
6.      Bagaimana langkah-langkah dalam penelitian evaluatif?
C.      Tujuan
1.      Menjelaskan mengenai pengertian, tujuan dan manfaat penelitian evaluative
2.      Menjelaskan perbedaan penelitian evaluatif dan evaluasi
3.      Menjelaskan jenis-jenis dan ruang lingkup evaluatif pendidikan
4.      Menjelaskan mengenai standar evaluasi
5.      Menjelaskan tentang pendekatan penelitian evaluative
6.      Menjelaskan mengenai langkah-langkah dalam penelitian evaluatif?









BAB II
ISI

A.    Pengertian Penelitian Evaluatif Pendidikan
Sekarang ini, kegiatan evaluasi menjadi salah satu bagian penting dalam sebuah proses pengelolaan dan pelaksanaan berbagai macam program. Secara konseptual, tidak setiap kegiatan evaluasi didasarkan pada hasil sebuah penelitian atau riset. Evaluasi yang didasarkan atas riset evaluasi biasanya digunakan dalam kepentingan analisis dan pembuatan sebuah kebijakan.  Menurut Depdiknas (2002), kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan informasi merupakan suatu proses yang sistematis, umumnya diperoleh melalui pengukuran untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi suatu program pendidikan disebut evaluasi. Pelaksanaan evaluasi ditujukan untuk menguji obyek atau kegiatan dengan kriteria tertentu untuk keperluan pembuatan keputusan.
Evaluasi dalam pengertian luas dapat diartikan sebagai suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi atau data yang diperlukan sebagai dasar untuk membuat alternatif keputusan. Dengan demikian, setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data, (Purwanto,1996).
Berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Arikunto (2007) dalam Handika (2012), evaluasi merupakan kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. Dalam konteks yang lebih luas, evaluasi dapat dilakukan dengan melakukan riset evaluasi, kegiatan ini pada hakikatnya merupakan suatu investigasi ilmiah yang dilakukan untuk kepentingan evaluasi. Dalam beberapa literatur, riset evaluasi sering juga disebut dengan penelitian evaluatif.
Menurut  McMillan dan Schumacher (2010), evaluasi merupakan salah satu penerapan dari penelitian yang digunakan untuk menentukan berhasil atau tidaknya atau apakah ada manfaat/nilai dari suatu program atau kebijakan dalam pendidikan. Penelitian evaluatif menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya mengevaluasi terhadap sesuatu objek, yang biasanya merupakan pelaksanaan dari suatu rencana. Jadi yang dimaksud dengan penelitian evaluatif  adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, Sukmadinata (2011:120), berpendapat bahwa  penelitian evaluatif merupakan suatu desain dan prosedur evaluasi dalam mengumpulkan dan menganalisis data secara sistematik untuk menentukan nilai atau manfaat dari suatu praktik (pendidikan). Nilai atau manfaat dari suatu praktik (pendidikan) tersebut didasarkan atas hasil pengukuran atau pengumpulan data yang menggunakan standar atau kriteria tertentu yang digunakan secara mutlak ataupun tidak mutlak (relative).
Penelitian evaluatif pada umumnya dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari sebuah program kebijakan, yaitu mengetahui hasil akhir dari adanya kebijakan, dalam rangka menentukan rekomendasi atas kebijakan yang lalu, yang pada tujuan akhirnya adalah untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Evaluative berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada awal program sudah tercapai. Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi sebagaimana kegiatan evaluasi yang biasa atau yang pada umumnya dilakukan untuk objek apa saja. Penelitian evaluatif merupakan kegiatan evaluasi tetapi mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku bagi sebuah penelitian, yaitu persyaratan keilmiahan, mengikuti sistematika dan metodologis secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dijelaskan oleh Ali (2011), secara konkrit bahwa sebagai suatu investigasi ilmah, riset evaluasi mengaplikasikan prinsip-prinsip, metodologi dan prosedur sebagaimana yang dilakukan dalam riset ilmiah pada umumnya. Oleh karena itu teori tentang penelitian evaluatif tidak menyimpang dari teori penelitian pada umumnya. Sedangkan evaluasi dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, selanjutnya menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu program.

B.     Perbedaan dan Persamaan Penelitian Evaluatif dan Evaluasi
Perbedaan Penelitian Evaluatif Dan Evaluasi
No
Hal yang membedakan
Penelitian Evaluatif
Evaluasi
1
Tujuan
Penilitian evaluatif dirancang untuk menjawab pertanyaan, menguji atau membuktikan hipotesis
ditujukan untuk mengambil keputusan
2
Penggunaan
hasil penelitian evaluatif disimpan sampai ada lembaga atau orang yang akan mengunakannya
hasil evaluasi segera digunakan untuk mengambil keutusan terhadap program yang dievaluasi.
3
Sifat
bersifat hypothesis driven
bersifat decision driven.

Persamaan  Penelitian Evaluatif dan Evaluasi
1.    Keduanya bisa mengkaji fokus atau permasalahan yang sama, menggunakan desain dengan metode dan teknik pengukuran atau pengumpulan data yang sama.
2.    Keduanya juga dapat menggunakan sampel dengan lokasi atau lingkup wilayah yang sama, menggunakan teknik analisis data dan interpretasi hasil yang sama.

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian Evaluatif Pendidikan
Secara umum tujuan dari penelitian evaluatif adalah untuk merancang, menyempurnakan, dan menguji pelaksanaan suatu program, membantu dalam penentuan keputusan penyempurnaan atau perubahan program, membantu dalam penentuan keputusan program berkelanjutan atau penghentian program, menemukan fakta-fakta dukungan dan penolakan program, memberikan sumbangan dalam pemahaman proses psikologis, social, politik dalam pelaksanaan program serta faktor-faktor yang mempengaruhi program. Manfaat dari penelitian evaluatif ini diantaranya meningkatkan mutu kinerja suatu lembaga dan sebagai pengembangan kualitas sebuah lembaga
Secara terperinci tujuan penelitian evaluatif menurut Sukmadinata (2009) adalah sebagai berikut: 
(1) Membantu perencanaan pelaksanaan program
(2) Membantu dalam penentuan keputusan penyempurnaan atau perubahan program
(3) Membantu dalam penentuan keputusan keberlanjutan atau penghentian program
(4) Menemukan fakta-fakta dukungan atau penolakan terhdap program, dan
(5) Memberikan sumbangan dalam pemahaman proses psikologis, sosial dan politik dalam pelaksanaan program serta faktor yang mempengaruhi. Jadi tujuan utama dari penelitian evaluatif adalah sebagai penyedia informasi berkaitan dengan program-program pendidikan yang telah dilaksanakan. 

D.    Jenis-jenis Penelitian Evaluatif Pendidikan
Ada dua tipe utama dari penelitian evaluatif yaitu evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.
1.    Evaluasi formatif lebih diarahkan pada mengevaluasi proses dan ditujukan untuk  menyempurnakan atau memperbaiki atau menyempurnakan program. Evaluative formatif dilakukan selama proses pelaksanaan program. Sampel dalam evaluative formatif bisa purposif bisa juga probabilitas. Hasil dari evaluasi formatif digunakan oleh para pemimpin, administrator dan staf. Contoh dalam praktik pembelajaran adalah pelaksanaan ulangan harian atau ujian blok.
2.    Evaluasi sumatif lebih diarahkan pada mengevaluasi hasil, untuk menilai apakah program cukup efektif dan efisien sehingga diperoleh kesimpulan program tersebut dilanjutkan atau dihentikan. Evaluasi sumatif dilakkan pada akhir program dan dilakukan oleh evaluator eksternal. Sampel dalem evaluasi sumatif adalah sampel probabilitas atau acak.hasil evaluasi sumatif disediakan bagi para pengguna atau pemberi dana. (Syaodih Sukmadinata, 2011: 122)
Perbandingan antara kedua jenis evaluasi tersebut, oleh Worthen, Sander dan Fitzpatrick dalam McMillan dan Scumacker (2011) secara sistematis disajikan dalam table, sebagai berikut:

Evaluasi Formatif
Evaluasi Sumatif
Tujuan
Menyempurnakan program
Menilai kelayakan program
Pengguna
Pimpinan, administrator dan staf
Pengguna atau pemberi dana
Pelaksana
Evaluator internal
Evaluator eksternal
Pengumpulan data

Instrument baku (valid dan realiabel)
Sampel
Purposif, atau probabilitas
Probabilitas
Pertanyaan
-          Kegiatan mana yang berjalan, mana yang tidak?
-          Apa yang harus diperbaiki?
-          Bagaimana perbaikannya?
-          Apa hasilnya?
-          Dalam situasi bagaimana?
-          Membutuhkan biaya, sarana-prasarana, dan latihan apa?

E.     Ruang Lingkup Penelitian Evaluatif Pendidikan
Penelitian evaluatif biasanya dilakukan untuk mengkaji suatu program baru yang akan diterapkan oleh suatu lembaga. Penelitian evaluatif dalam pendidikan mencakup bidang yang cukup luas, adapun beberapa contoh bidang yang dapat diteliti dalam penelitian evaluatif diantaranya yaitu:
1.    Kurikulum
Bagiannya antara lain desain kurikulum, implementasi dan evaluasi kurikulum. Material kurikulum berupa buku teks, modul, paket, perangkat keras, perangkat lunak, film, video, audio, program televisi, program pengajaran dengan computer, internet, dan lain-lain. Sumber belajar berupa laboratorium, workshop dan perpustakaan.
2.    Program pendidikan
Anak berbakat, anak yang lambat, pencegahan putus sekolah, remedial, akselerasi. Programmnya antara lain: sains, sains sosial, bahasa, matematika, ketrampilan hidup, dan pendidikan jarak jauh.
3.    Pembelajaran
Model-model pembelajaran seperti CTL, Discovery-bermakna, inquiry, pembelajaran terpadu, eksperiensial, dll.
4.    Pendidik
Guru, konselor dan administrator
5.    Siswa
Kepribadian, kecerdasan, sikap, minat, motivasi, kebiasan belajar, kesehatan, kelompok sebaya, dan perilaku menyimpang.
6.    Organisasi
Sekolah dasar, menengah, pendidikan tinggi, pendidikan umum, kejuruan, pendidikan khusus, pendidikan keagamaan.
7.    Manajemen
Personil, sarana dan prasarana, biaya, partisipasi masyarakat, kurikulum dan kegiatan ekstrakurikuler.

F.     Standar Evaluatif
Evaluasi memiliki dua kegiatan utama, yaitu: pertama pengukuran atau pengumpulan data, kedua membandingkan hasil pengukuran dan pengumpulan data dengan standar yang digunakan. Berdasarkan hasil pembandingan ini baru dapat disimpulkan bahwa sesuatu program, kegiatan, produk itu layak atau tidak, relevan atau tidak, efisien atau tidak, efektif atau tidak. Ada perbedaan penggunaan standar dalam penelitian atau evaluasi formatif dengan sumatif. Evaluasi formatif menggunakan standar relative atau disebut juga acuan norma, sedangkan evaluasi sumatif menggunakan standar absolute atau acuan patokan.
Banyak asosiasi yang berhubungan dengan bidang pendidikan di Amerika Serikat dan negara-negara lain telah mengembangkan standar evaluasi pendidikan yang baik. Joint Committee for Educational Evaluation (1994) telah merumuskan standar bagi evaluasi di bidang pendidikan. Standar tersebut mencakup empat aspek, yaitu: kebergunaan, kelayakan, kesantunan dan ketelitian.
1.      Standar kebergunaan (untility standards), untuk menjamin bahwa evaluasi akan membantu praktik dan secara berkala memberi informasi yang dibutuhkan pengguna, kredibilitas evaluator, lingkup dan pemilih informasi, interpretasi pemikiran, kecermatan laporan, diseminasi laporan, jadwal waktu laporan, dampak evaluasi.
2.      Standar kelayakan (feasibility standards), untuk menjamin bahwa laporan itu realistisk, sederhana dan setandar ini mencakup 3 hal, yaitu: kepraktisan prosedur, keberlanjutan dan efektivitas biaya.
3.      Standar kesantunan (propriety standard), untuk menjamin bahwa evaluasi dilakukan secara ilegal, etis, memperhatikan kepentingan yang terlibat dalam evaluasi maupun dampak hasilnya. Standar ini meliputi: kewajiban formal, perbedaan kepentingan, kejujuran dan keterbukaan, hak umum yang harus diketahui, hak dari individu, interaksi manusia, keseimbangan laporan, kewajiban bayar pajak.
4.       Standar ketepatan (accuracy standards) untuk menjamin bahwa palaksanaan evaluasi secara teknis-formal dilaksanakan dengan sempurna. Standar ini meliputi sebelas hal yaitu: identifikasi objek, analisis konteks, rumusan tujuan dan prosedur, pemilihan sumber, validitas dan reabilitas instrumen, pengendalian sistematika data, analisis informasi kuantitatif, analisis informasi kualitatif, ketepatan kesimpulan, objektifitas kesimpulan (Syaodih Sukmadinata, 2011: 123).

G.    Pendekatan Penelitian Evaluatif Pendidikan
Pendekatan evaluasi merupakan strategi untuk memfokuskan kegiatan evaluasi agar bisa menghasilkan laporan yang bernilai guna.
McMillan dan Schumacher (2001) mengemukakan enam pendekatan dalam penelitian evaluatif:
1.      Evaluasi berorientasi tujuan
Evaluasi berorientasi pada tujuan, diarahkan pada mengukur tingkat ketercapaian tujuan dalam pelaksanaan program atau kegiatan oleh kelompok sasaran, atau mengukur hasil pelaksanaan program/kegiatan. Tingkat kecocokan antara tujuan dengan hasil menunjukan tingkat keberhasilan program atau kegiatan.
2.      Evaluasi berorientasi pengguna
Evaluasi berorientasi pengguna menekankan pada hasil atau produk, yaitu hasil yang dapat memenuhi harapan atau memuaskan kebutuhan pengguna. Evaluasi hasil didasarkan atas standar atau kriteria yang ditentukan oleh pengguna.
3.      Evaluasi berorientasi keahlian
Evaluasi berorientasi keahlian ini menggunakan standar keahlian, diarahkan pada mengevaluasi program atau komponen-komponen pendidikan dengan menggunakan kriteria atau standar yang telah dirumuskan oleh para ahli sebagai suatu program atau komponen yang baik.
4.      Evaluasi berorientasi keputusan
Evaluasi berorientasi keputusan memiliki lingkup yang lebih luas dan kedalamnya memasukan teori perubahan pendidikan. Evaluasi ini diarahkan pada proses penentuan jenis keputusan yang akan diambil, pemilihan , pengumpulan dan analisis data yang dibutuhkan untuk penentuan keputusan dan penyampaian hasil (laporan) pada penentu keputusan.
5.      Evaluasi berorientasi lawan
Evaluasi ini menggunakan standar atau kriteria yang berbeda bahkan berlawanan dengan standar yang digunakan. Untuk menguji keampuhan suatau program atau kegiatan harus dibandingkan dengan program lain atau standar lain yang berlawanan. Program atau kegiatan yang baik akan teteap unggul bila dibandingkan dengan program lain atau menggunakan standar evaluasi yang lain.
6.      Evaluasi berorientasi partisipan-naturalistik
Pendekatan dari evaluasi ini bersifat holistik atau menyeluruh, menggunakan aneka instrumen dan aneka data, agar diperoleh pemahaman yang utuh dari sudut pandang dan nilai-nilai yang berbeda tentang pelaksanaan pendidikan menurut perspektif atau sudut pandang para partisipan.

H.    Langkah-langkah Penelitian Evaluatif Pendidikan
David Strahan, Jewel Cooper dan Martha Wood (2001) dalam Sukmadinata (2009) berdasarkan hasil penelitianya pada Sekolah Menengah menyarankan langkah - langkah penelitian evaluatif sebagai berikut:
1.    Klarifikasi alasan melakukan evaluasi
Hal ini merupakan langkah pertama dalam penelitian evaluatif dimana peneliti atau evaluator menjelaskan alasan-alasan mengapa harus dilakukan evaluasi. Alasan bisa bersumber dari peneliti itu sendiri mempunyai minat yang besar dalam suatu program atau melihat ada masalah terkait jalanya program atau alasan berasal dari pihak luar karena adanya tawaran dari pimpinan lembaga atau adanya keluhan dari masyarakat pengguna.

2.    Mimilih model evaluasi
Alasan melakukan evaluasi program berhubungan erat dengan model evaluasi yang akan digunakan. Pemilihan model evaluasi atau pendekatan penelitian didasarkan atas:
a.    Tujuan evaluasi dan pertanyaan penelitian
b.    Metode pengumpulan data
c.    Hubungan antara evaluator dan administrator, melihat evaluasi, individu – individu dalam program dan organisasi yang akan dievaluasi.
3.    Mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait
Pada tahap ini harus ditentukan siapa yang akan dilibatkan dalam perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, kemudian ditentukan juga siapa yang akan menjadi narasumber, sumber data, partisipan,dll.
4.    Penentuan komponen yang akan dievaluasi
Pemilihan komponen yang akan dievaluasi didasarkan atas pertimbangan: kesesuaian dengan tujuan evaluasi, manfaat hasil, keluasan, dan kompleksitas komponen, keluasan target populasi, waktu serta baiaya yang tersedia. Ada beberapa komponen dalam program yang bisa dijadikan objek dalam penelitian evaluatif diantaranya tujuan program, sumber program, prosedur pelaksanaan program, siapa pelaksana program dan manajemen program. Namuan sebelum memilih komponen tersebut harus disesuaikan dengan tujuan penelitian evaluasi.
5.    Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan evaluasi
Beberapa pertanyaan penting yang bisa diajukan dalam penelitian evaluatif:
a.       Tujuan atau sasaran apa yang ingin dicapai oleh program pendidikan?
b.      Kegiatan-kegiatan utama apa yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut?
c.       Strategi atau metode apa yang digunakan dalam program tersebut?
d.      Bagaimana kondisi sumber daya pendidikan pendukung program tersebut?
e.       Bagaimana manajemen pelaksanaan program dan sumber daya pendukungnya?
f.       Bagaimana tingkat ketercapaian tujuan atau sasaran program dengan kegiatan dan strategi yang telah dilakukan?
6.    Menyusun desain evaluasi dan jadwal kegiatan
Desain evaluasi berisi langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan, sasaran evaluasi, teknik pengumpulan data yang digunakan serta para evaluator. Jadwal kegiatan evaluasi harus disusun secara rinci dan kronologis.
7.    Pengumpulan dan analisis data
Untuk pengumpulan data dibutuhkan adanya instrumen evaluasi. Instrumen ini dapat berupa tes atau non tes yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya. Data kuantitatif didapatkan melalui instrumen yang sudah baku (tes dan non tes) sedang data kualitatif diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi,dll. Analisis data dapat berupa analisis kuantitatif (statistika deskriptif atau inferensial) maupun analisis data kualitatif berupa analisis naratif kualitatif.
8.    Pelaporan hasil evaluasi
Isi laporan penelitian evaluatif harus memuat rancangan penelitian, metodologi, temuan-temuan serta kesimpulan dan rekomendasi. Kesimpulan berisi jawaban atas pertanyaan penelitian atau pembuktian hipotesis sedangkan rekomendasi berisi masukan-masukan dari temuan-temuan evaluasi untuk penyempurnaan atau perbaikan program.

I.       Contoh Peneliatian Evaluatif Pendidika
1.      Pelaksanaan layanan bimbingan karir siswa kelas 3 SMA islam gamping
2.      Evaluasi pelaksanaan layanan bimbingan belajar dengan pendekatan Pakem di kelas VII SMP 2 Wonosari


3.      Pelaksanaan Layanan Bimbingan Belajar Pada Siswa kelas III Imersi di SMP Negeri 1 Magelang









BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Penelitian evaluatif pada umumnya dilakukan untuk mengetahui hasil akhir dari sebuah program kebijakan, yaitu mengetahui hasil akhir dari adanya kebijakan, dalam rangka menentukan rekomendasi atas kebijakan yang lalu, yang pada tujuan akhirnya adalah untuk menentukan kebijakan selanjutnya. Evaluative berguna untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan pada awal program sudah tercapai. Penelitian evaluatif bukan sekedar melakukan evaluasi sebagaimana kegiatan evaluasi yang biasa atau yang pada umumnya dilakukan untuk objek apa saja. Penelitian evaluatif merupakan kegiatan evaluasi tetapi mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku bagi sebuah penelitian, yaitu persyaratan keilmiahan, mengikuti sistematika dan metodologis secara benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Penelitian  merupakan rangkaian kegiatan yang bersifat sistematis, yaitu suatu kegiatan yang mengikuti  langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang teratur serta koheren atau saling terkait satu dengan lainnya, dimulai mengidentifikasi  dan merumuskan masalah, menetapkan  tujuan, merumuskan kerangka befikir, menetapkan metode penelitian sampai kepada penarikan kesimpulan, dan menghubungkan kesimpulan tersebut ke dalam jajaran khasanah ilmu pengetahuan. 
Sehubungan dengan itu keberhasilan suatu penelitian sangat tergantung kepada sejauhmana kegiatan penelitian dilakukan menurut tahapan-tahapan penelitian dan menjaga hubungan diantara tahapan mulai dari permusan masalah sampai kepada metode penelitian dan akhirnya menghasilkan kesimpulan dan saran.
Untuk menjawab permasalahan penelitian  perlu diperhatikan  sinkronisasi antara  perumusan masalah, tujuan penelitian yang ingin dicapai serta desain penelitian yang dipilih. Secara menyeluruh desain penelitian merupakan perencanaan penelitian yang meliputi komponen dan langkah yang ditempuh.
Pemilihan desain penelitian yang sesuai diharapkan dapat membantu  para peneliti untuk mengembangkan keilmuan berbasis pada pengalaman empiris baik  penemuan  fakta empirik baru atau  mengoreksi  teori dan teknologi lama yang dianggap tidak relevan lagi dengan kondisi saat ini .


DAFTAR PUSTAKA

Ali M. 2011. Memahami Riset Perilaku dan Sosial. Cetakan ke-2. Universitas Pendidikan
Indonesia : Pustaka Cendikia Utama
Arikunto, Suharsimi. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
McMillan JH dan Schumacer, S. 2010. Research In Education : Evidence Based Inquiry.
New Jersey: Pearson Education Inc
Purwanto, M. Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Sukmadinata, N.S. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Sukmadinata, N.S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdkarya

.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bioteknologi “Peran Pseudomonas sp. Dalam Bioteknologi Bioremediasi Limbah Plastik dan Styrofoam”

MAKALAH BIOTEKNOLOGI  “ Peran   Pseudomonas sp. Dalam Bioteknologi Bioremediasi Limbah Plastik dan Styrofoam ”                  Mata Kuliah          : Bioteknologi           Dosen Pengampu      : Ina Rosdiana Lesmanawati, M.Si    Disusun Oleh : AENUL FAHMI KHALIK (14121610738) BIOLOGI C/ VI TADRIS IPA-BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 PEMBAHASAN A.     Bioteknologi dan Bioremediasi Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformas...

MAKALAH KURIKULUM 2013

MAKALAH KURIKULUM 2013 Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan semester 1 Dosen Pembimbing : H. Syamsuni , M.pd   Di susun oleh : Nama : Eva Shaumitaria PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIRALODRA 2017/2018 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya Kapanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tetentang kurikulum 2013 .             Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang kurikulum 2013 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.         ...