Langsung ke konten utama

Modul Berbasis Islam dan Iptek



HEREDITAS





Dalam suatu garis keturunan sering kita jumpai adanya persamaan dan perbedaan induk dengan keturunannya.
Namun tidak semua keturunan yang dihasilkan dari induk yang sama mempunyai ketampakan yang sama pula. Seperti halnya pada gambar seorang keluarga diatas. Kenapa hal tersebut dapat terjadi? Hal ini terjadi karena adanya gen yang diwariskan pada keturunannya.



POLA-POLA HEREDITAS
Kompetensi Inti  
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
Kompetensi Dasar
3.6. Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang
Indikator
  • Memahami penyebab pindah silang
  • Memahami pola-pola pindah silang silang
  • Menjelaskan pola-pola pindah silang
  • Memahami penyebab tautan gen
  • Menjelaskan pola-pola tautan gen












PETA KONSEP
Rounded Rectangle: Interaksi AlelRounded Rectangle: Interaksi GenRounded Rectangle: TautanRounded Rectangle: Pindah SilangRounded Rectangle: Keturunan NormalRounded Rectangle: Hukum 1 Mendel 1Rounded Rectangle: Hukum II MendelRounded Rectangle: Hukum Pewarisan SifatRounded Rectangle: POLA-POLA HEREDITAS                   


 


                                                               meliputi


 
                          terdiri atas







 
Rounded Rectangle: Persilangan DihibridRounded Rectangle: Persilangan Monohibrid                        dipelajari pada                                            dipelajari pada












 
              diperoleh



 
                                                   jika terjadi
 

                                                          dapat berupa







Pendahuluan
Pernahkah kalian memperhatikan keluarga teman kalian? Apakah mereka memiliki sifat dan cirri-ciri fisik yang sama dengan kedua orang tuanya? Apakah ada yang memiliki perbedaan? Untuk memahami semua ini ayo kita pelajari materi pewarisan sifat…

A.    PEWARISAN SIFAT
Pada setiap proses perkawinan, tidak semua sifat yang ada pada induk atau orangtua diwariskan kepada anak-anaknya. Apabila salah satu orang tuamu memiliki rambut ikal (keriting) maka tidak semua anak akan memiliki rambut keriting. Hal ini karena sifat yang diwariskan berasal dari kedua orangtua, bukan hanya satu. Pada kasus rambut keriting, sifat rambut keriting ini bersifat lebih berkuasa dibandingkan dengan sifat rambut lurus sehingga anak akan lebih banyak memiliki rambut keriting dibandingkan dengan rambut lurus.
Sifat lebih berkuasa rambut keriting ini dinamakan dengan dominan dan sifat rambut lurus dinamakan resesif. Rambut lurus disebabkan karena ada interaksi gen resesif dari ibu dan ayah. Dalam ilmu Genetika, bentuk rambut yang dihasilkan dari interaksi gen itu disebut dengan fenotipe (penampakan), sedangkan interaksi gen di dalam tubuh diartikan sebagai genotipe (penyebab penampakan sifat). Genotipe biasanya dituliskan dalam suatu simbol-simbol yang menjelaskan suatu sifat. Sifat yang dominan ditulis dengan huruf besar dan sifat resesif ditulis dalam huruf kecil.
Pada rambut keriting dan lurus, genotipe yang dituliskan adalah KK atau  Kk untuk keriting dan kk untuk rambut lurus. Kk tetap menghasilkan fenotipe rambut keriting karena K dominan terhadap k penyebab rambut lurus. Apabila rambut kedua orangtua Anda adalah keriting, sedangkan Anda berambut lurus maka Anda jangan berpikir bahwa Anda adalah bukan keturunan orang tua Anda karena tidak memiliki kesamaan rambut dengan mereka. Hal ini dimungkinkan jika kedua orangtua memiliki gen heterozigot.
Genotipe dari suatu sifat dapat ditulis dalam dua bentuk. Apabila genotype rambut keriting tersebut adalah KK maka genotipe ini disebut dengan homozigot (terdiri atas genotipe yang sama). Jika Kk disebut heterozigot, terdiri atas genotipe yang berlainan, namun masih memengaruhi satu sifat.
Namun tahukah kalian bahwa jauh sebelum ilmuwan barat memperkenalkan tentang teori pewarisan sifat yang terkenal dalam hukum Mendel. Rasulullah dalam sabdanya telah membahas mengenai pewarisan sifat ini secara jelas. Mari kita tela’ah bersama penjelasan di bawah ini.
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahih keduanya dari abu Hurairah ra:
اَنَّ اَعْرَابِيَّا اَتَي رَسُوْلُ الَّلهِ ص م  فَقَالَ اِنَّ امْرَاَتِي وَلَدْتُ غُلَا مًا اَسْوَادٌ وَ اِنِّي اَنْكَرْتَهُ فَقَا لَ لَهُ رَسُوْلُ الَّلهِ ص م هَلْ لَكَ مِنْ اِبِلٍ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَماَ اَلْوَانُهاَ قَالَ حُمْرٌ قَالَ هَلْ فِيْهَا مِنْ اَوْرَقَ قَالَ اِنَّ فِيْهَا لَورْقُ  قَالَ فَاَنِّي تُرَى ذَلِكَ جَءَهَا قَالَ يَا رَسُوْلُ اللَّهِ عِرْقٌ نَزَعَهَأ قَالَ وَلَعَلَّ هَذَا عِرْقٌ نَزَعَهُ وَلَمْ يُرَخَّضُ لَهُ  في الانتفاِء مِنْهُ.
Artinya :
seorang laki-laki badui dating menghadap Nabi SAW dan berkata “ wahai Rasulullah sesungguhnya istri saya melahirkan anak laki-laki berklit hitam. Dan saya tidak mau megakuinya.
Rasulullah SAW bertanya : apakah kamu mempunyai onta?
Ia jawab : ya
Beliau bertanya lagi: “ Lalu apa warnanya?”
Ia jawab : “merah“
Beliau bertanya lagi:” apakah ada warna abu-abunya?”
Ia jawab: “ ada warna abu-abu dalam unta merah itu”
Beliau bertanya: “coba lihat darimana datangnya itu padanya?”
Ia jawab :”wahai Rsulullah , ia dipengaruhi gen ( moyangnya)
Beliau menukas:” barangkali ini juga dipengaruhi gen (moyang kamu). “ beliau tidak membolehkannya menafikannya.

Perhatikanlah hadis diatas ini. Apakah yang dapat kalian temukan dari penjelasan hadis diatas? Adakah sesuatu hal yang berhubungan dengan pembahasan kita kali ini?
Dalam hadis diatas menjelaskan tentang adanya gen terhadap pewarisan sifat. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya gen merupakan kesatuan terkecil di dalam sel yang berperan menentukan hereditas (sifat keturunan). Gen yang dalam bahasa disebut ‘irq ini mempengaruhi pewarisan sifat kepada keturunannya.
Dalam hadis nabi mengisyaratkan kode-kode genetic yang baru terungkap pada masa modern di tangan Mendell. Hadis ini menurut analisis dokter ahli menjelaskan sifat-sifat laten yang mengandung unsur turunan yang tidak terimplementasikan karena telah didahului atau didominasi oleh unsur turunan lainnya . Barabgkali seseorang mewarisi sifat kakek atau neneknya yang jarak usia antara keduanya mencapai ratusan tahun.( Yusuf al hajj, 2008: 56).
Sehingga anak sahabat nabi yang memiliki sifat fisik yang berbeda ini merupakan anaknya tetapi ia mewarisi sifat dari gen keluarga kakek ataupun nenek.
Adanya istilah dominan dan resesif ini tentu sering kita dengar? Namun tahukah kalian bahwa dalam hadis Rasulullah yang lain dijelaskan mengenai kedua hal tersebut. Ayo kita pahami bersama penjelasan berikut ini.


Diriwayatkan oleh muslim dalam shahihnya dari Aisyah r.a, rasulullah bersabda:
يَا يهوْدِيٌّ مِنْ كُلّ يَخلق منْ نُطْفة الَّرَجلٍ وَمِنْ نطْفَةِ المَراَةِ فَاَمَّا نُطْفة الَّرَجلٍ فَنُطفة غَليظَةٌ مِنها العظمُ والعَصبُ و امَّا نطفة المَراة فنُطفة رقيقة منها اللّحمُ وَالدُّمُ
Artinya :
Hai yahudi, dari segala yang diciptakan dari sperma laki-laki dan sperma perempuan. Sperma laki-laki adalah sperma yang kental darinyalah tercipta tulang dan urat saraf. Sedangkan sperma perempuan adalah sperma yang encer, darinyalah tercipta daging dan darah.
Hadis ini menegaskan apa yang telah dijelaskan dalam hadis sebelumnya, bahwa di dalam sperma laki-laki dan perempuan terdapat kromosom-kromosom yang mengandung unsure genetic yang berbeda satu sama lain. Unsure genetic yang lebih dominan akan menampakkan cirri-ciri dan pengaruhnya pada anak yang dilahirkan. Karena itu salah satu dokter ahli menegaskan, bahwa sebelum menjadi jism yang lengkap dengan organ tubuh dan sifat-sifatnya, manusia terlebih dahulu membentuk kromosom dan gen khusus  terdiri dari 46 kromosom yang memuat sejumlah besar  gen yang di distribusikan dengan format yang berbeda-beda antara satu manusia dengan manusia yang lain.(Yusuf al hajj,2008: 57)
Subhanallah betapa hebatnya Rasulullah, beliau telah menjelaskan adanya peristiwa dominan dan resesif ini jauh sebelum para ilmuwan barat membahasnya. Misalnya Ketika kita menyilangkan kacang kapri berbentuk bulat dengan bentuk kisut dan dihasilkan kacang kapri berbentuk bulat maka gen dominan adalah bulat sedangkan gen resesif adalah kisut. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh bahwa kacang kapri berbentuk bulat. Hal ini sesuai dengan penjelasan Rasulullah dalam hadis diatas. Berikut ini penjelasan lebih detailnya.
Sebab yang dimaksud dengan irq(gen leluhur) adalah asal-usul nasab sebagaimana ras buah-buahan. Keberadaan janin yang memperoleh dan mewarisi sifat tersebut dengan prosentase yang berbagi sumbangsih dalam sifat tersebut dengan proentase yang berlainan merupakan fakata yang bisa disaksikan bersama (empiric). Pembawaan kecenderungan, cita rasa, tempramen, warna kulit,tinggi badan, golongan darah, dan sifat-sifat lainnya yang ada dalam diri seseorang, semuanya adalah warisan turun-temurun dari geneologi kekek buyutnya, baik dari gari ayah maupun dari garis ibu. Sebagian sifat in ada yang tersembunyi dan adapula yang dominan. Terkadang sifat ini muncul pada satu generasi tertentu. (yusuf al hajj,2008:61)
Sebelum lebih jauh membahas pewarisan sifat lebih dalam. Mari kita kembali sejenak mengingat akan penyusun materi genetic yang berpengaruh dalam pewarisan sifat. Seperti yang telah kita pelajari bersama materi genetic terdiri atas kromosom, DNA, dan gen. kromosom merupakan tempat gen yang akan mewariskan sifat. Dalam gen inil terdapat unit yang akan diwariskan dan tersimpan sebagai urutan basa pada molekul DNA.  adanya DNA berfungsi untuk mewariskan informasi genetic dari generasi ke generasi.
 Tahukah kalian bahwa pasangan basa dalam DNA ini telah Allah jelaskan dalam firmanNYa? Ayo kita cari tahu bersama…..
Dalam al qur’an Allah berfirman :
Artinya:
Maha suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.( Qs.Yasin:36)
Ya, pada setiap makhluk hidup Allah ciptakan "pasangan". "Pasangan" inilah yang akan membentuk makhluk hidup, menjadi untaian DNA yang akan membentuk kromosom dan kromosom ini akan membentuk sel yang merupakan bagian dari mahluk hidup itu sendiri.
Di dalam Biologi molekular dan genetika dikenal apa yang dinamakan base pair (pasangan basa). Base pair didefinisikan sebagai pasangan hubungan antara dua basa Nitrogen dari komplementer yang berlawanan pada untaian DNA atau beberapa jenis untaian RNA yang terhubung melalui ikatan Hidrogen. Misalnya pada Watson-Crick DNA base pairs, adenine (A) membentuk base pair dengan thymine (T) pada DNA dan uracil (U) pada RNA. Guanine (G) membentuk base pair dengan cytosine (C).
Pasangan basa (base pair) inilah yang nantinya akan membentuk DNA (termasuk di dalamnya adalah gen yang merupakan bagian dari DNA) dan kromosom, yang akan membentuk sel dimana sel ini merupakan bagian dari makhluk hidup.
Dengan adanya DNA/RNA yang terdiri dari "pasangan" basa, membuat manusia mampu "mengingat" ciri-ciri dan sifat-sifat fisik dan non-fisik dari dirinya dengan merujuk kepada sifat penurunan - hereditas (heredity) dan diciptakannya materi dari "pasangan", membuat manusia dapat "mengingat" umur dari setiap materi tersebut, yang akhirnya membuat manusia teringat akan kebesaran Allah, sang Maha Pencipta, yang Menciptakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya Al-Qur'an satu-satunya kitab suci yang menyatakan demikian.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGDNBbsxgEhJPZixhHXnkUnYW0EKBFlan7sNTNkVfZbm4OBVeK6xp1_dxqWWe7IEzPbHpTEWF_Vhdh2JXrt6MidOVho4qsEDZQjTEgsIhpxMhoi5IbNgfldHqFpvHlwSxXkGzTwVVUnWE/s640/DNA.pngSesuatu yang telah dinyatakan 15 abad yang lalu oleh Al-Qur'an dan baru dapat dibuktikan berabad-abad setelahnya. Tidak ada yang mengenal istilah DNA, kromosom, apalagi pasangan basa ketika Al-Qur'an diturunkan, akan tetapi Al-Qur'an menyampaikan secara tersirat, dengan bahasa yang dapat diterima di jamannya dan mampu dibuktikan dengan ilmu pengetahuan berabad-abad setelahnya.
Sebagaimana di surah Fushshilat  ayat 53 Allah berfirman :
Artinya :
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?
Ayat diatas merupakan pendukung dari ayat sebelumnya, ternyata dalam tubuh kit ini terdapat pula tanda-tanda kekuasaanNya yaitu berupa DNA yang mampu mewarisi sifat kepada generasi selanjutnya. Berdasarkan ayat al qur’an diatas dapat kita simpulkan bahwa al qur’an dan ilmu pengetahuan tidak bertentangan melainkan alqur’an merupakan sumber ilmu pengetahuan. Salah satu contohnya adalah ayat diatas. Dalam ayat al qu’an dijelakan bahwa dalam diri manusia terdapat tanda-tanda kekuasaannya yaitu berupa DNA. Dengan ilmu pengetahuan DNA ini dikaji lebih mendalam.
B.     POLA PEWARISAN SIFAT
1.     Hukum Mendel
Gregor Johann Mendell (1822–1884) adalah seorang rahib dari Kota Brunn, Austria. Beliau mengadakan percobaan terhadap kacang ercis (Pisum sativum) yang menghasilkan prinsipprinsip genetika. Penelitian Mendell diadakan jauh sebelum dikenal mengenai kromosom, DNA, maupun RNA.
Dalam percobaannya, Mendell mengandalkan kacang ercis karena memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut.
1. Memiliki pasangan-pasangan sifat beda yang menonjol macam)
2. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri.
3. Mudah disilangkan sehingga mudah menghasilkan hibrid.
4. Siklus hidupnya singkat dan cepat menghasilkan keturunan.

Mendell melakukan percobaan dengan menyilangkan dua induk galur murni yang memiliki satu sifat beda (enam sifat lainnya sama), yaitu induk galur murni berbiji bulat dengan induk galur murni berbiji keriput. Galur murni adalah tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri secara terus-menerus selalu menghasilkan keturunan yang sama dengan induknya, meskipun ditanam berulang-ulang. Hasil percobaan tersebut ternyata seluruh keturunan pertama berbiji bulat. Percobaan berikutnya, masing- masing keturunan pertama disilangkan dengan sesamanya yang akhirnya memunculkan kembali sifat yang tidak muncul pada keturunan pertama. Berarti ada sifat yang tidak muncul atau tertutup.
Sifat yang muncul pada keturunan pertama disebut sifat dominan, dan sifat yang tidak muncul pada keturunan pertama disebut sifat resesif. Sifat resesif baru muncul setelah persilangan dari keturunan pertama. Persilangan dengan sifat beda disebut hibrid (bastar). Pembastaran dengan satu sifat beda disebut monohibrid. Pembastaran dengan dua sifat beda disebut dihibrid.
Pembastaran dengan tiga sifat beda disebut trihibrid. Jika keturunan pertama dari percobaan Mendell dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri atau dengan sesamanya, akan diperoleh 75% sifat dominan, yaitu biji bulat dan 25% sifat resesif, yaitu biji keriput.
Simbol dalam percobaan Mendell yang perlu diketahui:
P = induk
F = filial (anak/keturunan)
F1 = keturunan pertama (filial-1)
F2 = keturunan kedua (filial-2)
Sifat beda dinyatakan dalam gen dominan yang ditulis dengan simbol huruf besar. Adapun gen resesif ditulis dengan simbol huruf kecil. Misalnya:
B = simbol untuk gen yang menentukan biji bulat
b = simbol untuk gen yang menentukan biji keriput
Sifat yang tidak tampak namun mampu menentukan hasil keturunan disebuf genotipe, sedangkan sifat yang tampak disebut sifat fenotipe. Sel somatis (diploid) mempunyai gen-gen berpasangan, yang disimbolkan dengan pasangan huruf dobel. Misalnya:
BB = simbol untuk tanaman berbiji bulat
bb = simbol untuk tanaman berbiji keriput
Dalam sel somatis, gen-gen dalam keadaan berpasangan karena kromosom-kromosom yang membawa gen-gen tersebut juga berpasangan atau diploid (2n). Anggota dari sepasang gen yang memiliki pengaruh berlawanan disebut alela. Misalnya: B menentukan sifat biji bulat, dan b menentukan sifat biji keriput, maka B dan b merupakan alel. Jika individu memiliki genotip yang terdiri atas alela yang sama, misalnya BB atau bb disebut homozigot. Apabila genotipenya terdiri atas alela yang tidak sama, misalnya Bb disebut heterozigot. Gen dikatakan sealela satu sama lain apabila terletak pada kromosom homolog lokus yang bersesuaian sehingga memengaruhi atau mengawasi proses perkembangan yang sama tetapi dengan cara yang berlainan.
Kacang kapri dengan biji bulat (BB) disilangkan dengan biji keriput (bb) maka tentukan rasio perbandingan genotipe dan fenotipe F2-nya!
P             =   BB >< bb
Gamet         =   B            b
F1                 =   Bb   (Bulat)
P             =   Bb >< Bb
Gamet         =    B    B
                                     b    b
F2          = 

Gamet
B
B
B
BB
Bb
b
Bb
Bb

BB, Bb, Bb,bb (bulat, bulat, bulat, keriput)
Rasio Genotipe F2= 1:2:1
Rasio Fenotipe F2 = 3:1

Berdasarkan percobaan-percobaannya, Mendell menyusun hipotesis sebagai berikut.
1. Setiap sifat organisme dikendalikan oleh sepasang gen yang berasal dari kedua induknya.
2. Tiap-tiap pasangan gen menunjuk bentuk alternatif sesamanya. Kedua bentuk alternatif itu disebut alela.
3. Adanya sifat dominan yang menutup sifat resesif. Jika keduanya berada bersama-sama disebut sealela.
4. Pada proses meiosis, sesuai dengan prinsip segregasi (pemisahan) maka faktor-faktor keturunan akan memisah dalam bentuk gamet. Selanjutnya, pada proses pembuahan gamet-gamet jantan dan betina yang memisah tersebut akan berpasangan secara acak.
5. Individu murni mempunyai dua alela yang sama, misalnya BB atau bb.

Prinsip pemisahan gen-gen pada meiosis disebut Prinsip Segregasi (Hukum I Mendell). Pada peristiwa intermedier, tidak terdapat sifat dominan atau resesif sehingga penyilangan dua galur murni menghasilkan keturunan yang berbeda dengan mengambil sifat alternatif antara kedua induknya. Bunga pukul empat berwarna merah disilangkan dengan bunga berwarna putih. Jika merah bersifat intermediet tentukan rasio F2-nya!
P         =  MM  ><  mm
Gamet     =  M       m
F1        =     Mm   (Merah muda)
P         =    Mm  ><   Mm
Gamet     =    M        M
                     m        m
F2        =

 
Gamet
M
M
M
MM
Mm
M
Mm
Mm




MM, Mm, Mm, mm (Merah, Merah muda, merah muda, putih).
Rasio Genotipe  F2 : 1:2:1
Rasio Fenotipe  F2 : 1:2:1

Pada eksperimen berikutnya, Mendell menyilangkan kacang ercis galur murni yang memiliki dua sifat beda (dihibrid). Kacang ercis biji bulat warna kuning disilangkan dengan biji keriput warna hijau. Sifat bulat dominan terhadap keriput dan sifat kuning dominan terhadap hijau sehingga F1 seluruhnya berbiji bulat warna kuning. Pada persilangan F1 terhadap sesamanya atau jika dibiarkan melakukan penyerbukan sendiri, akan diperoleh kombinasi keturunan sebagai berikut.
Kacang kapri berbiji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan kacang kapri berbiji keriput hijau (bbkk) maka tentukan rasio Fenotipe F2-nya!
P1         =     BBKK   ><   bbkk
Gamet      =      BK          bk
F1         =    BbKk  (Bulat Kuning)
P2         =  BbKk  >< BbKk
Gamet      =    BK      BK
                     bK      bK
                     Bk      Bk
                     bk      bk
GAMET
BK
Bk
bK
Bk
BK
BBKK
(bulat, kuning)
BBKk
(bulat, kuning)
BbKK
(bulat, kuning)
BbKk
(bulat, kuning
Bk
BBKk
(bulat, kuning)
BBkk
(bulat, hijau)
BbKk
(bulat, kuning)
Bbkk
(bulat, hijau)
Bk
BbKK
(bulat, kuning)
BbKk
(bulat, kuning)
bbKK
(keriput, kuning)
bbKk
(keriput, kuning)
Bk
BbKk
(bulat, kuning)
Bbkk
(bulat, hijau)
bbKk
(keriput, kuning)
Bbkk
(keriput, hijau)
                        F2         =

Rasio Fenotipe F2-nya adalah: 9:3:3:1
Berdasarkan diagram di atas, disimpulkan sebagai berikut.
1. F1 seluruhnya bergenotipe BbKk dan berfenotipe bulat kuning.
2. Menghasilkan 9 macam genotipe, sedangkan fenotipenya ada 4 sebagai berikut.
a. Bulat kuning (dominan-dominan) = 9/16 bagian.
b. Bulat hijau (dominan-resesif) = 3/16 bagian.
c. Keriput kuning (resesif-dominan) = 3/16 bagian.
d. Keriput hijau (resesif-resesif) = 1/16 bagian.

Dengan demikian, Mendell menjelaskan setiap alela secara bebas diturunkan pada tiap-tiap gamet. Setiap gamet hanya menerima satu faktor sifat menurun dari sifat pasangan alela. Gejala yang menunjukkan adanya pemilihan kombinasi (berpasangan) secara bebas disebut Hukum Asortasi Mendell (Hukum II Mendell).
Pada penyilangan dengan tiga sifat beda disebut trihibrid. Apabila masing-masing induk galur murni disilangkan, maka akan dihasilkan gamet F1 sebanyak 8 macam, sehingga jumlah macam genotipe F2 = 27 macam. Jumlah kemungkinan fenotipe F2 = 8 macam. Perbandingan fenotipe F2 = 27: 9: 9: 9: 3: 3: 3: 1.
Untuk mencari jumlah macam gamet kemungkinan genotipe dan kemungkinan fenotipe pada F2 dapat dilihat pada tabel berikut.

No.
Hal Yang Akan ditentukan
Rumus
Keterangan
1.
Jumlah Macam Gamet
2n
n= jumlah alel heterozigot
2.
Jumlah Macam Fenotipe F2
3n
n= jumlah sifat beda
3.
Jumlah Macam Fenotipe F1
2n
n= jumlah sifat beda
4.
Jumlah Kombinasi F2
(2n)2
n= jumlah sifat beda 

Pada beberapa uji persilangan, jika keturunan F1 disilangkan dengan salah satu induknya disebut persilangan balik (back cross). Sifat keturunan yang dihasilkan dari persilangan balik adalah sama. Untuk mengetahui genotipe dari suatu individu maka disilangkan dengan individu yang sudah diketahui genotipenya, yaitu homozigot resesif. Persilangan semacam ini disebut uji silang (test cross). Beberapa penyimpangan semu yang terjadi pada Hukum Mendell sebagai berikut.
a.    Polimeri
Polimeri adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri tetapi memengaruhi bagian yang sama pada suatu organisme. Pada percobaan Nelson Ehle terhadap gandum biji merah dan biji putih, seolah-olah terjadi sifat-sifat intermediat F2 yang diperoleh dengan rasio fenotipe = 15 merah : 1 putih.
b.   Kriptomeri
Kriptomeri adalah hilangnya pengaruh faktor dominan dan baru kelihatan pengaruhnya apabila bersama-sama dengan faktor dominan lainnya. Percobaan kriptomeri dilakukan Correns (1912) terhadap bunga Linaria maroccana yang berbunga merah dengan berbunga putih. Seluruh F1 berbunga ungu, tetapi F2 terdiri atas tiga macam fenotipe, yaitu ungu, merah, dan putih dengan perbandingan 9 : 3: 4.
c.    Epistasi dan Hipostasi
Epistasi adalah faktor dominan yang menutup factor dominan lain yang bukan alelanya. Gen yang menutup disebut epistasi, sedangkan gen yang ditutup disebut hipostasi. Percobaan Nelson Ehle terhadap gandum biji hitam dengan gandum biji kuning, keturunan F1 semuanya berkulit biji hitam. Keturunan F2 menghasilkan biji hitam, kuning, putih dengan perbandingan 12 : 3: 1.
2.  Pautan dan Pindah Silang
Gen berpautan merupakan gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama. Adapun pindah silang merupakan proses pertukaran segmen dari kromatid-kromatid dari sepasang kromosom homolog. Hal ini terjadi dalam proses pembelahan meiosis. Pada fase meiosis apakah hal ini terjadi?
a.   Pautan
Peristiwa ini pertama kali ditemukan oleh seorang ahli Genetika dan Embriologi dari Amerika, yakni Thomas Hunt Morgan pada tahun 1910. Morgan menemukan keanehan pada penelitian mengenai pewarisan sifat yang diturunkan pada lalat buah (Drosophila melanogaster) Perbandingan fenotipe dan genotipe yang ditemukannya ternyata berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Mendel maupun perbandingan seperti penyimpangan-penyimpangan hukum Mendel lainnya. Morgan berulang kali melakukan percobaan terhadap beberapa variasi sifat yang dimiliki oleh lalat buah ini.
Objek penelitian lalat buah dipilih oleh Morgan dengan beberapa alasan sebagai berikut.
1) Siklus hidupnya pendek (sekitar 10 hari untuk setiap generasi).
2) Sepasang parental dapat menghasilkan beberapa ratus keturunan (seekor betina bertelur 50–70 butir perhari dengan kemampuan bertelur maksimum 10 hari).
3) Mudah dipelihara dalam medium yang sederhana.
Selain itu, lalat buah memiliki pasangan gen yang tidak banyak, hanya 4 pasang. Keuntungan ini membuat penelitian Morgan dapat berjalan dengan baik dan menemukan permasalahan yang dihadapinya. Seperti kita ketahui, gen yang dapat menurunkan sifat pada organism terbungkus dalam suatu paket kromosom. Kromosom ini dapat terlihat dengan baik pada saat pembelahan. Karena setiap kromosom akan diwariskan pada generasi selanjutnya melalui proses meiosis maka sifat-sifat yang terkandung di dalamnya pun akan diwariskan juga pada organism selanjutnya. Gen yang membawa suatu sifat ini ternyata dapat berada pada kromosom yang berbeda atau kromosom yang sama.
Pewarisan sifat-sifat pada kromosom yang berbeda dapat dijelaskan dengan baik melalui hokum Mendel yang telah kita pelajari. Masalah yang ditemukan Morgan pada lalat buah (Drosophila melanogaster) adalah pewarisan sifat yang berada pada satu kromosom. Oleh karena itu, pada saat meiosis, sifat yang berada dalam gen satu kromosom ini tidak akan diturunkan secara bebas, melainkan bersama-sama. Proses inilah yang kita namakan dengan pautan. Jadi, pautan adalah peristiwa gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama tidak dapat memisahkan diri secara bebas ketika pembelahan meiosis.
b. Pindah Silang
Selain gen dalam kromosom dapat terpaut, kromosom juga dapat saling berpindah tempat pada saat kromosom-kromosom berdekatan di bidang pembelahan pada waktu melakukan meiosis. Proses demikian dinamakan dengan pindah silang (crossing over). Jadi, pindah silang adalah peristiwa bertukarnya bagian kromosom satu dengan kromosom lainnya yang sehomolog ataupun dengan bagian kromosom yang berbeda (bukan homolognya). Peristiwa ini kerap terjadi pada gen-gen yang terpaut, tetapi  memiliki jarak lokus yang berjauhan dan terjadi pada waktu meiosis. Kromatid yang terbentuk pada saat melakukan meiosis akan bersinapsis dan pada tahap ini seringkali ditemukan pindah silang
Peristiwa pindah silang selain ditemukan oleh Morgan, juga dilaporkan oleh G. N. Collins dan J. H. Kemton pada tahun 1911. Peristiwa pindah silang ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalnya, gen-gen A dan B terpaut pada kromosom yang sama, alelnya adalah gen a dan b. Jadi, genotipenya dapat ditulis AaBb. Dengan adanya pindah silang maka dapat terbentuk kombinasi baru yang merupakan variasi dari peristiwa pautan. Pada organisme yang bergenotipe AaBb, memiliki macam gamet AB dan ab karena gen A dan B terletak dalam satu kromosom sehingga keduanya saling berpautan dan begitu pula dengan alelnya.
Perbandingan antara gamet AB dan ab yang dihasilkan adalah 50% : 50% atau 1 : 1. Kombinasi tersebut dinamakan dengan kombinasi parental (KP). Jika terjadi pindah silang, satu kromosom dengan kromosom homolognya saling menyilang dan terjadi pertukaran, berarti akan terjadi juga pertukaran gen. Maka, untuk genotipe AaBb (AB terpaut) akan terbentuk 4 macam gamet baru sebagai hasil kombinasi. Gamet tersebut adalah AB, Ab, aB, dan ab. Namun, hasil frekuensi dari rekombinan baru ini ditentukan oleh frekuensi sel yang mengalami pindah silang. Misalkan, dari seluruh populasi sel ada 20% sel yang mengalami pindah silang dan 80% lainnya tidak mengalami pindah silang, maka kombinasi parental yang diperoleh adalah:
AB = 50% × 0,8 = 40%
ab = 50% × 0,8 = 40%
Sementara rekombinan yang mungkin dihasilkan adalah:
AB = 25% × 0,2 = 5%
Ab = 25% × 0,2 = 5%
aB = 25% × 0,2 = 5%
ab = 25% × 0,2 = 5%
Pada sel tersebut, frekuensi kombinasi parentalnya, yaitu AB dan ab
masing-masing 45% (40% + 5 %) menjadi keseluruhan 90%. Sementara itu,
frekuensi rekombinan yang terbentuk adalah 10%.
3.  Determinasi Seks
Setiap organisme dilahirkan dengan penentuan jenis kelamin (determinasi sex), baik yang dapat dilihat secara fisik dengan ciri sekundernya maupun secara fungsional yang dapat dilihat dengan ciri primer. Penentuan jenis kelamin ini diwariskan secara bebas oleh gamet parental kepada keturunannya dalam perstiwa meiosis. Studi mengenai penentuan jenis kelamin organisme ini pertama kali dilakukan oleh Henking (1891) dan Mc. Clung (1902). Penelitian ini, selain untuk mengetahui segregasi dalam determinasi seks, juga melakukan pengamatan kromosom seks (gonosom).
Henking menemukan bentuk kromosom pada susunan perangkat kromosom yang berbentuk X pada belalang. Pada sperma jantan hanya ditemukan kromosom berbentuk X, sedangkan pada sel telur betina ditemukan sepasang bentuk X. Mc. Clung berkesimpulan bahwa kromosom ini akan menentukan jenis kelamin yang membedakan jantan dan betina. Setelah penelitian-penelitian itu, kita dapat mengetahui bentuk-bentuk gonosom yang kita kenal dengan sistem XY, XO, dan ZW.
a. Sistem XX-XY
Sistem ini umum kita temukan pada tumbuhan, hewan, dan manusia. Penamaannya berdasarkan bentuk gonosom yang ditemukan. Gonosom X berukuran lebih besar dari gonosom Y. Sistem ini diberi tanda XX untuk betina dan jantan diberi tanda XY (Gambar 5.9). Oleh karenanya, betina disebut juga homogamet dan jantan heterogamet. Pada manusia terdapat 46 kromosom, kromosom tubuh (autosom) 44 buah (22 pasang), sedangkan kromosom kelaminnya ada 2 buah (sepasang). Sel telur pada manusia 22 + X dan sperma 22 + Y atau 22 + X . Lalat buah (Drosophila melanogaster) memiliki delapan buah kromosom yang terdiri atas tiga pasang autosom dan satu pasang gonosom. Penulisan kromosom untuk lalat buah jantan adalah 6A + XY dan lalat buah betina ditulis dengan 6A + XX.

Hingga baru-baru ini, diyakini bahwa jenis kelamin bayi ditentukan oleh sel-sel ibu.Atau setidaknya, dipercaya bahwa jenis kelamin ini ditentukan secara bersama oleh sel-sel lelaki dan perempuan. Namun kita diberitahu informasi yang berbeda dalam Al Qur’an, yang menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki atau perempuan diciptakan “dari air mani apabila dipancarkan”.
             Artinya :
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani apabila dipancarkan.” (Al Qur’an, 53:4
Kromosom Y membawa sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X berisi sifat-sifat kewanitaan.Di dalam sel telur ibu hanya dijumpai kromosom X, yang menentukan sifat-sifat kewanitaan. Di dalam air mani ayah, terdapat sperma-sperma yang berisi kromosom X atau kromosom Y saja. Jadi, jenis kelamin bayi bergantung pada jenis kromosom kelamin pada sperma yang membuahi sel telur, apakah X atau Y. Dengan kata lain, sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut, penentu jenis kelamin bayi adalah air mani, yang berasal dari ayah. Pengetahuan tentang hal ini, yang tak mungkin dapat diketahui di masa Al Qur’an diturunkan, adalah bukti akan kenyataan bahwa Al Qur’an adalah kala
Cabang-cabang ilmu pengetahuan yang berkembang seperti genetika dan biologi molekuler telah membenarkan secara ilmiah ketepatan informasi yang diberikan Al Qur’an ini. Kini diketahui bahwa jenis kelamin ditentukan oleh sel-sel sperma dari tubuh pria, dan bahwa wanita tidak berperan dalam proses penentuan jenis kelamin ini.
Kromosom adalah unsur utama dalam penentuan jenis kelamin.Dua dari 46 kromosom yang menentukan bentuk seorang manusia diketahui sebagai kromosom kelamin.Dua kromosom ini disebut “XY” pada pria, dan “XX” pada wanita.Penamaan ini didasarkan pada bentuk kromosom tersebut yang menyerupai bentuk huruf-huruf ini.Kromosom Y membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kelelakian, sedangkan kromosom X membawa gen-gen yang mengkode sifat-sifat kewanitaan.
Pembentukan seorang manusia baru berawal dari penggabungan silang salah satu dari kromosom ini, yang pada pria dan wanita ada dalam keadaan berpasangan. Pada wanita, kedua bagian sel kelamin, yang membelah menjadi dua selama peristiwa ovulasi, membawa kromosom X. Sebaliknya, sel kelamin seorang pria menghasilkan dua sel sperma yang berbeda, satu berisi kromosom X, dan yang lainnya berisi kromosom Y. Jika satu sel telur berkromosom X dari wanita ini bergabung dengan sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi yang akan lahir berjenis kelamin pria. Dengan kata lain, jenis kelamin bayi ditentukan oleh jenis kromosom mana dari pria yang bergabung dengan sel telur wanita.
b. Sistem XO
Pada beberapa serangga, ditemukan bentuk berbeda dengan penemuan sebelumnya. Jantan tidak memiliki bentuk Y, tetapi hanya satu gonosom X. Adapun betina memiliki sepasang gonosom X. Oleh karena itu, penulisan untuk perangkat gonosom betina adalah XX dan jantan XO. Jenis-jenis yang memiliki sistem seperti ini adalah beberapa jenis serangga, seperti belalang dan anggota Orthoptera
c. Sistem ZW
Sistem ZW banyak ditemukan pada jenis-jenis unggas, ikan, dan kupu-kupu. Pemberian nama dengan sistem ini didasarkan pada pengamatan yang menunjukkan sistem penentuan jenis kelamin untuk betina dan jantan terbalik dengan penemuan sebelumnya. Pada manusia, yaitu betina memiliki pasangan gonosom XY dan jantan XX. Oleh karena itu, untuk menghindari kekeliruan dalam penulisan, maka dibuat penamaan dengan sistem ZW. Betina diberi lambang ZW dan jantan diberi lambang ZZ.
d. Sistem ZO
Sistem ZO ini dapat ditemukan pada beberapa jenis unggas. Pada sistem ini susunan kromosom, kelamin ZO dimiliki oleh hewan betinanya, sedangkan jantan memiliki susunan kromosom kelamin ZZ. Oleh karena itu, kromosom kelamin betina hanya ada satu yaitu Z, sedangkan jantan memiliki sepasang kromosom kelamin yang sama bentuknya yaitu ZZ.
e. Sistem Haploid-Diploid
Pada sistem ini, penentuan jenis kelamin tidak ditentukan oleh kromosom seks, melainkan oleh jumlah kromosom tubuh. Pada lebah dan semut umumnya tidak memiliki kromosom seks. Betina berkembang dari sel telur yang dibuahi sehingga diploid. Adapun jantan berkembang dari sel telur yang tidak dibuahi sehingga mereka haploid. Hal ini dikenal dengan partenogenesis.

4.     Gen Letal
Gen kematian (gen letal) adalah gen yang dapat menyebabkan kematian suatu individu yang memilikinya. Gengen ini dapat menunjukkan pengaruhnya pada awal pertumbuhan sehingga dapat mengakibatkan kematian sebelum lahir (pada masa embrio). Dalam konsep gen letal, dikenal istilah individu carrier, yakni individu yang berpotensi untuk menurunkan sifat gen letal tersebut atau berpotensi untuk membawa gen yang mengakibatkan kelainan.
a.        Gen Letal Dominan
Gen letal dominan merupakan suatu keadaan apabila suatu individu memiliki gen homozigot dominan, individu tersebut akan mati. Contohnya, pada tikus gen Ay mengekspresikan rambut warna kuning yang dominan terhadap gen a yang mengekspresikan warna rambut hitam. Gen Ay ini dalam keadaan homozigot mengakibatkan kematian pada tikus. Contoh kelainan akibat gen letal dominan, yaitu:
1) Ayam redep (kaki dan sayap pendek)
2) Thalasemia pada manusia
3) Ayam tidak berjambul

b. Gen Letal Resesif
Pada gen letal resesif, individu akan mati jika memiliki gen homozigot resesif. Salah satu contoh efek dari gen letal resesif yang menyebabkan kematian adalah pada tanaman jagung. Hadirnya klorofil diatur oleh suatu gen dalam keadaan dominan dan jika gen tersebut berada dalam keadaan resesif maka klorofil tidak dapat diekspresikan dan menyebabkan kematian. Gen yang menyebabkan hadirnya klorofil kita anggap sebagai A dan resesifnya adalah a. Gen heterozigot menyebabkan warna daun menjadi hijau muda. Contoh kelainan akibat gen letal resesif, yaitu:
1) Sickle-Cell Anemia (sel bulan sabit) pada manusia;
2) Kelinci pelger (gangguan pada pembentukan leukosit);
3) Sapi bulldog (persilangan antarsapi ras dexter).

C.    HEREDITAS DAN PENYAKIT TURUNAN
Pada kejadian sehari-hari dapat dijumpai seorang anak kerap kali memiliki sifat seperti orangtuanya, baik rupa maupun tingkah lakunya. Sebaliknya, sering pula tampak seorang anak memiliki sifat menyimpang dari ibu dan ayahnya. Keadaan tersebut berhubungan erat dengan genetika manusia.
Genetika manusia mulai dipelajari sejak ditemukannya golongan darah A, B, dan O oleh Landsteiner. Pemanfaatan manusia sebagai objek penelitian kerap kali mengalami berbagai kesulitan, antara lain sebagai berikut.
a. Umur manusia dan daur hidupnya relatif panjang sehingga dalam penelitian terdapat kesulitan jika umur peneliti pendek.
b. Manusia merupakan makhluk hidup yang mempunyai keturunan relative sedikit sehingga data yang didapat dari perbandingan karakter tertentu sangat kecil dan mewakili.
c. Jarang sekali orang bersedia untuk dijadikan objek penelitian terutama jika yang diteliti tersebut menderita kecacatan atau kelainan pada tubuhnya. Oleh karena itu, sukar untuk mendapatkan data.
d. Dibandingkan hewan dan tumbuhan, manusia hampir tidak dapat dikontrol suasana lingkungannya yang sesuai dengan harapan peneliti.
e. Sulit mengamati perkembangan karakter sesuai dengan harapan peneliti karena statusnya berubah-ubah.
f. Manusia tidak dapat dipaksa untuk menuruti anjuran atau harapan peneliti untuk kawin dengan seseorang yang akan diselidiki.

Hereditas pada manusia mempelajari mengenai macam penurunan sifat/kelainan pada manusia. Penurunan sifat pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sifat yang terpaut koromosom tubuh (autosomal), dan sifat yang terpaut kromosom sex (gonosomal). Sifat yang autosomal manifestasinya dapat muncul baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Sedangkan sifat yang gonosomal manifestasinya dipengaruhi oleh jenis kelamin, bisa hanya muncul pada anak laki-laki saja atau perempuan saja.









Sifat/Cacat Menurun Autosomal
Beberapa sifat/cacat menurun yang terpaut pada kromosom tubuh (autosom) adalah sebagai berikut.

1.    Albinisme

Description:  Hereditas pada 
manusiaDescription:  Hereditas pada 
manusia   Description:  Hereditas pada 
manusiaDescription:  Hereditas pada 
manusia
Banyak kasus albinisme pada berbagai hewan dan manusia

Albinisme merupakan cacat menurun dimana seseorang tidak mempunyai tirosin yang akan diubah menjadi pigmen melanin. Akibatnya alis, rambut, dan kulit tampak putih (albino), dan matanya peka terhadap cahaya. Gen penyebab albino bersifat resesif, sedangkan alel dominannya mengendalikan sifat normal. Seorang anak albino lahir dari pasangan suami isteri yang masing-masing membawa gen albino (carrier)
P    :    Aa        x      Aa
F    :    AA        : normal
 2Aa       : normal (carrier)
aa         : albino

2.    Idiot/Imbisil

Cacat menurun ini disebabkan karena seseorang tidak punya enzim yang mengubah fenilalanin menjadi tirosin. Akibatnya terjadi penimbunan fenilalanin dalam darah dan diubah menjadi asam fenilpiruvat. Tingginya kadar fenilpiruvat menghambat perkembangan dan fungsi otak. Kelainan ini sering disebut phenilketouria (PKU) karena banyaknya kandungan residu fenilpiruvat yang terdapat pada urine.
Anak yang idiot/imbisil memiliki ciri sebagai berikut:
·       IQ rendah
·       gerakan lambat
·       rambut sering kekurangan pigmen
·       dalam urine dijumpai residu fenilpiruvat

3.    Thallasemia

Description:  Hereditas pada manusia

Thallasemia merupakan kelainan dimana sel darah merah seseorang berbentuk tidak beraturan, kadar Hb sedikit sehingga penderita sering kekurangan oksigen (hipoksemia). Cacat ini disebabkan oleh gen dominan. Ada dua jenis thallasemia, yaitu thallasemia mayor (ThTh) dan thallasemia minor (Thth). Sel darah merah penderita thallasemia mayor semua berbentuk tidak beraturan dan umumnya lethal. Sedangkan pada penderita thallasemia minor sebagian sel darah merahnya berbentuk tak beraturan. Penderita bisa bertahan hidup dengan melakukan transfusi reguler.

4.    Golongan Darah


Description:  Hereditas pada manusiaAda banyak klasifikasi golongan darah, diantaranya adalah golongan ABO, Rhesus, dan MN. Dua yang pertama memiliki nilai medis, sedang yang terakhir tidak. Ketiga golongan tersebut ditemukan oleh K. Landsteiner.
Golongan ABO
Golongan ini membagi golongan darah menjadi empat, yaitu A, B, AB, dan O, didasarkan pada adanya jenis antigen tertentu pada sel darah yang disebut isoaglutinogen. Susunan genotif dan kemungkinan gamet yang dibentuk dapat dilihat pada tabel berikut.
Description:  Hereditas pada 
manusia
Golongan darah ABO dikendalikan oleh alela ganda IA, IB, dan IO. IA dan IB kodominan, dan keduanya dominan terhadap IO. Contoh: perkawinan antara pria golongan A heterozigot dengan wanita B heterozigot.
P    :    IAIO        x        IBIO
G    :    IA , IO                 IB , IO
F    :    IAIB    : golongan AB
 IAIO    : golongan A
 IBIO    : golongan B
IOIO    : golongan O

Pernahkah kalian memikirkan bahwa darah sangat penting bagi kita? Banyak diantara kita yang takut akan darah. Namun tahukah kalian bahwa darah sangat bermanfaaat dan penuh keistimwaan? Mari kita telusuri penjelasan ayat di bawah ini
Dalam kalamNya Allah berfirman :
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah ( Al-baqarah:172).

Haramnya darah sampai disebutkan empat kali dalam al qur’an. Dalam surat al baqarah : 172, almaidah : 3, al anam 145, dan surat an nahl:115.  Hal ini menunjukkan bahwa hal penting mengandung di dalamnya. Salah satunya adalah penentuan karakter seseorang di dasarkan pada golongan darah.  Golongan darah jauh lebih menentukan karakter manusia individu dibandingkan ras. Ayat tentang darah ini bukan hanya karena ada madharatnya, tetapi mengisyaratkan akan hebatnya peranan darah agar kita bias menelusuri sejarah ke nenek moyang manusia. Agar kita membaca takdir yang tertulis dalam suratan genetika golongan darah. ( Pranggono, 2008:198 )

Tahukah kalian akan perkawinan sedarah ?
Perkawinan sedarah sangat dilarang. Karena beberapa madharat yang akan ditimbulkannya, berikut ini penjelasannya. Ilmu pengetahuan modern menyatakan behwa perkawinan antarkerabat akan memunculkan sifat-sifat recessive. Demikian juga kemungkinan munculnya penyakit akan bertambah dengan adanya perkawinan antarkerabat, seperti penyakit metabolisme turunan (Inbornerror of Metabolism), penyakit menular Wilsons (Wilsons Desease), penyakit Taysacs, kusta turunan (laprae), dan kencing hitam (Alkaptunoria). Jika penyakit lain yang jumlahnya melebihi seratus penyakit sebagaimana sudah dikenal oleh para dokter spesialis melebihi seratus penyakit.
Secara umum dapat dikatakan bahwa perkawinan antarkerabat ( sedarah) akan menambah, memunculkan dan mengokohkan sifat yang mendominasi dalam keluarga itu, khususnya sifat-sifat buruk. Sebaliknya, perkawinan diantara pihak yang berjauhan family akan mengurangi timbulnya berbagai penyakit dan cacat pada tubuh.
 
Golongan Rhesus
Golongan ini dinamakan berdasar nama kera dari India, Macacus rhesus, yang dulu sering digunakan untuk mengetes darah orang. Golongan darah ini ada dua yaitu Rhesus + dan Rhesus -. Susunan genotif dan kemungkinan gamet dapat dilihat pada tabel berikut.
Description:  Hereditas pada 
manusia

Golongan Rhesus ini memiliki arti penting pada perkawinan. Bila seorang pria Rhesus + menikah dengan wanita Rhesus -, kemungkinan anaknya menderita eritroblastosis fetalis (penyakit kuning bayi).

Description:  Hereditas pada 
manusia    
Kasus eritroblastosis: perhatikan bahwa eritrosit anak golongan Rh+ digumpalkan oleh antibodi ibu (warna putih) yang bergolongan Rh- ketika dalam kandungan
Golongan MN Golongan ini tidak memiliki nilai medis karena hanya dijumpai antigen penentu golongan dalam eritrosit dan tidak dijumpai antibodi dalam plasma.
Golongan ini dikendalikan oleh gen IM dan IN kodominan satu sama lain. Susunan genotif dan kemungkinan gamet dapat dilihat pada tabel berikut.
Description:  Hereditas pada 
manusia

Sifat/Cacat Menurun Gonosomal

Sifat yang diturunkan terpaut kromosom sex (gonosom) dibedakan menjadi dua, yaitu terpaut kromosom X dan terpaut kromosom Y. Gen yang terpaut kromosom X dapat diturunkan pada anak perempuan dan anak laki-laki, tetapi fenotif yang muncul bergantung pada susunan genotifnya. Sedangkan gen yang terpaut kromosom Y hanya diturunkan pada anak laki-laki.
1.    Cacat menurun yang terpaut kromosom X
Dua contoh cacat menurun yang terpaut kromosom X adalah hemofili dan butawarna.
a.    Hemofili
Description:  Hereditas pada manusia
Hemofili merupakan suatu kelainan dimana darah seseorang sulit untuk membeku. Penyakit ini disebabkan gen resesif h, sedangkan sifat normal dikendalikan oleh gen H. Seorang wanita normal memiliki dua gen H pada masing-masing kromosom X.
Bila salah satu kromosom X terdapat gen h, wanita ini termasuk wanita normal tetapi membawa sifat hemofili (carrier). Bila pada kedua kromosom X terdapat gen h wanita tersebut menderita hemofili dan umumnya lethal. Pria menderita hemofili bila pada kromosom X-nya terdapat gen h, dan normal bila terdapat gen H. Seorang anak laki-laki hemofili dapat lahir dari ibu carrier.

2.    Butawarna
Description:  Hereditas pada 
manusia
Butawarna merupakan cacat menurun dimana seseorang tidak bisa membedakan warna. Umumnya tidak bisa membedakan warna merah dan hijau (dikromatis). Sedangkan pada butawarna total orang tidak bisa melihat warna. Kelainan ini juga disebabkan gen resesif c, sedangkan sifat normal dikendalikan gen dominan C.
Anak perempuan buta warna dapat dilahirkan dari pria butawarna yang menikah dengan wanita carrier.

2.    Cacat menurun yang terpaut kromosom Y

Gen-gen yang terpaut pada kromosom Y hanya diwariskan pada anak laki-laki, oleh karena itu sering disebut sebagai gen holandrik. Contoh dari cacat yang terpaut kromosom Y adalah: hypertrichosis, hystrixgraviour, dan webbedtoes. Ketiganya disebabkan oleh gen resesif.
Hypertrichosis
Description:  Hereditas pada 
manusia
Seorang pria dengan hypertrichosis
Gen ht yang terdapat pada kromosom Y menyebabkan tumbuhnya rambut di tepi daun telinga. Kelainan seperti ini banyak dijumpai pada para pria Pakistan.
       
Hystrixgraviour
Kelainan ini disebabkan oleh gen hg yang menyebabkan tumbuhnya rambut panjang dan kaku di seluruh tubuh (penyakit bulu landak). Sifat normal dikendalikan gen Hg.

Webbedtoes
Merupakan kelainan dimana pada jari terutama kaki tumbuh selaput seperti kaki katak. Penyebabnya adalah gen wt, sedangkan sifat normal dikendalikan gen Wt.






Latihan Soal
Pilihlah jawaban yang benar!
1. Jika kita menyilangkan jagung berbiji bulat merah (BBmm) dengan biji jagung keriput kuning (bbkk), maka keturunan pertama (F1) menghasilkan biji jagung bulat berwarna merah, kemudian antara keturunan pertamanya F1, maka akan mengha-silkan F2 dengan perbandingan bulat merah : keriput merah : bulat kuning : keriput kuning, sebagai berikut ....
a. 3 : 3 : 9 : 1
b. 1 : 3 : 3 : 9
c. 9 : 3 : 3 : 1
d. 9 : 3 : 1 : 3
e. 9 : 3 : 3
2. Persilangan keturunan pertama (F1) dengan salah satu induk yang bersifat homozigot dominan atau resesif, maka persilangan itu disebut persilangan ....
a. monohibrid
b. dihibrid
c. resiprok
d. backcross
e. testcross
3. Suatu individu yang mempunyai genotipe AABBCCdd, dapat menghasilkan macam gamet ....
a. 4
b. 8
c. 16
d. 2
e. 10
4. Bayi yang menderita penyakit erithroblastosis fetalis lahir dari
pasangan ....
a. ibu Rh+ dengan ayah Rh–
b. ibu Rh+ dengan ayah Rh+
c. ibu Rhdengan ayah Rh
d. ibu Rhdengan ayah Rh+
e. ibu dan ayah mempunyai peresus yang berbeda
5. Tanaman jenis jagung yang tinggi dominan terhadap pendek, warna biji bulat dominan terhadap biji kisut. Jika dua tanaman jagung yang bersifat heterozigot disilangkan, maka perbandingan keturunannya adalah ....
a. 1/2 tinggi kisut : 1/2 pendek bulat
b. 1/2 pendek kisut : 1/2 tinggi bulat
c. 3 tinggi bulat : 2 pendek kisut
d. 9 tinggi bulat : 3 tinggi kisut : 3 pendek bulat : 1 pendek kisut
e. 9 tinggi bulat : 3 tinggi kisut : 3 pendek kisut : 1 pendek kisut
6. Jika terjadi suatu perkawinan antara seseorang bergolongan darah A heterozigot dengan B heterozigot, maka kemungkinan
golongan darah anak-anaknya adalah ....
a. B dan AB
b. A, B, AB, dan O
c. A dan B
d. AB dan O
e. A dan AB
7. Kromosom seks XY pada pria terdapat pada ....
a. sel gamet dan sel testis
b. sel alat reproduksi
c. sel gamet
d. sel somatik
e. sel testis
8. Genotipe manakah yang membuat macam gamet masing-masing
sebanyak 25%?
a. Pp rr SS tt
b. PP rr Ss tt
c. Pp RR Ss tt
d. Pp Rr Ss Tt
e. pp Rr Ss Tt
9. Seorang ayah buta warna akan menurunkan gen buta warna
tersebut pada ....
a. 50% dari cucu laki-lakinya
b. 50% dari anak laki-lakinya
c. 100 % dari anak laki-lakinya
d. 100% dari anak perempuannya
e. 100% dari cucu perempuannya
10.


Description: D:\al.jpg





DAFTAR PUSTAKA
Bagod Sudjadi. Buku Biologi Kelas XII Jakarta : Yudhistira
Campbell, et all. 2003. Biologi Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Diktat Kuliah. 1981 Pola-Pola Hereditas. Fakultas Pendidikan Biologi UPI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bioteknologi “Peran Pseudomonas sp. Dalam Bioteknologi Bioremediasi Limbah Plastik dan Styrofoam”

MAKALAH BIOTEKNOLOGI  “ Peran   Pseudomonas sp. Dalam Bioteknologi Bioremediasi Limbah Plastik dan Styrofoam ”                  Mata Kuliah          : Bioteknologi           Dosen Pengampu      : Ina Rosdiana Lesmanawati, M.Si    Disusun Oleh : AENUL FAHMI KHALIK (14121610738) BIOLOGI C/ VI TADRIS IPA-BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 PEMBAHASAN A.     Bioteknologi dan Bioremediasi Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformas...

MAKALAH KURIKULUM 2013

MAKALAH KURIKULUM 2013 Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan semester 1 Dosen Pembimbing : H. Syamsuni , M.pd   Di susun oleh : Nama : Eva Shaumitaria PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIRALODRA 2017/2018 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya Kapanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tetentang kurikulum 2013 .             Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang kurikulum 2013 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.         ...

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EVALUATIF PENDIDIKAN

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EVALUATIF PENDIDIKAN Diajukan guna memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi Dosen Pengampu: Edy Chandra, S.Si, M.A   Disusun oleh: KELOMPOK 4 AENUL FAHMI KHALIK ADE IDRUS HARIRI DEA RIZKI Z IIN I’ANAH LILIS AGUSTINA SYIFA MUSTIKA USWATUH S BIOLOGI C/6 TADRIS IPA-BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Penelitian dilakukan berdasarkan atas keingintahuan ataupun ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Metode berpikir ilmiah pada dasarnya adalah sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan jalan atau cara yang ditempuh oleh pikiran manusia untuk mencapai kesimpulan atau putusan yang sah dan benar. Penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan keilmuan...