MAKALAH
PENGANTAR
PENDIDIKAN
ALIRAN-ALIRAN
DALAM PENDIDIKAN
Diajukan guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Pengantar Pendidikan
Dosen Pengampu: H. Syamsuni, M.Pd

Disusun oleh:
AENUL
FAHMI KHALIK
YOHANA
PUSPITASARI
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS
WIRALODRA INDRAMAYU
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas Pengantar Pendidikan. Makalah ini
dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan, sebagai sarana
belajar, dan sebagai referensi tambahan dalam belajar Materi Aliran – Aliran
dalam Pendidikan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan
kepada semua yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan
penulisan makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan
makalah ini, namun tidak mustahil apabila dalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam penyempurnaan Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Aliran – Aliran
Pendidikan, Amin.
Indramayu, 21 Oktober
2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
.....................................................................................................
i
Daftar Isi
...............................................................................................................
ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar
belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian
aliran pendidikan ....................................................................
2
B. Macam-macam
aliran pendidikan ............................................................ 2
1. Aliran
klasik pendidikan
................................................................... 2
a. Empirisme
................................................................................... 3
b. Nativisme
.................................................................................... 3
c. Konvergensi
................................................................................ 4
d. Naturalisme
................................................................................. 4
2. Aliran
pendidikan modern di Indonesia
............................................
5
a. Progresivisme
.............................................................................. 5
b. Esensialisme
................................................................................ 6
c. Rekonstruksionalisme
................................................................. 6
d. Perenialisme
................................................................................ 7
e. Idealisme
..................................................................................... 8
BAB III Penutup
A. Kesimpulan
..............................................................................................
10
Daftar Pustaka ...................................................................................................
12
BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, pendidikan memiliki nuansa berbeda antara
satu daerah dengan daerah lain, sehingga banyak bermunculan pemikiran-pemikiran
yang dianggap sebagai penyesuaian proses pendidikan dengan kebutuhan yang
diperlukan. Karenanya, banyak teori yang dikemukakan para pemikir yang bermuara
pada munculnya berbagai aliran pendidikan. Pemahaman terhadap
pemikiran-pemikiran penting dalam pendidikan akan membekali tenaga kependidikan
dengan wawasan kesejarahan, yakni kemampuan memahami kaitan antara
pengalaman-pengalaman masa lampau, tuntutan dan kebutuhan masa kini, serta
perkiraan atau antisipasi masa datang. Aliran-aliran pendidikan telah dimulai
sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan
dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik
dari orangtuanya.
- Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian aliran
pendidikan?
2.
Apa saja macam-macam
aliran pendidikan?
- Tujuan
1.
Untuk mengetahui
pengertian aliran pendidikan?
2.
Untuk mengetahui
macam-macam aliran pendidikan?
3.
Untuk memenuhi tugas
kuliah Pengantar Pendidikan?
BAB
II
PEMBAHASAN
- Pengertian Aliran Pendidikan
Aliran-aliran
pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan dalam dunia
pendidikan. Pemikiran tersebut berlangsung seperti suatu diskusi
berkepanjangan, yakni pemikiran-pemikirn terdahulu selalu ditanggapi dengan pro
dan kontra oleh pemikir berikutnya, sehingga timbul pemikiran yang baru, dan
demikian seterusnya. Agar diskusi berkepanjangan itu dapat dipahami, perlu
aspek dari aliran-alira itu yang harus dipahami. Oleh karena itu setiap calon
tenaga kependidikan harus memahami berbagai jenis aturan-aturan pendidikan.
Gagasan
dan pelaksanaan selalu dinamis sesuai dengan dinamika manusia dan
masyarakatnya. Sejak dulu, kini maupun dimasa depan pendidikan itu selalu
mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan
perkembangan iptek. Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaharuan pendidikan itu
disebut aliran-aliran pendidikan. Seperti bidang-bidang lainya, pemikiran-pemikiran
dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni
pemikiran-pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh
pemikir-pemikir berikutnya, dan karena dialog tersebut akan melahirkan lagi
pemikiran-pemikiran baru dan demikian seterusnya. Dalam dunia pendidikan
setidaknya terdapat beberapa macam aliran pendidikan, yaitu aliaran klasik,
aliran modern pendidikan di Indonesia.
- Macam-macam Aliran Pendidikan
1.
Aliran Klasik dalam
Pendidikan
Aliran
ini merupakan pemikiran-pemikiran tentang pendidikan yang telah dimulai pada
zaman Yunani kuno, dan dengan kontribusi berbagai bagian dunia lainnya,
akhirnya berkembang dengan pesat di Eropa dan Amerika Serikat. Aliran-aliran
klasik meliputi aliran, nativisme, naturalisme, empirisme dan konvergensi
merupakan benang merah yang menghubungkan pemikiran-pemikran pendidikan masa
lalu, kini, dan mungkin yang akan datang.
a.
Empirisme
Aliran
empirisme adalah aliran yang
berpendapat bahwa semua pengetahuan yang diperoleh manusia merupakan hasil dari
pengalaman manusia. Aliran ini beranggapan bahwa pengetahuan yang dimiliki
seseorang bukanlah bawaan sejak lahir atau bukan merupakan faktor keturunan. Aliran
ini menganut paham yang berpendapat bahwa segala pengetahuan, keterampilan dan
sikap manusia dalam perkembanganya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata
melalui alat inderanya baik secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya
maupun melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara
langsung (Joseph, 2006). Jadi segala kecakapan dan pengetahuanya tergantung,
terbentuk dan ditentukan oleh pengalaman. Sedangkan pengalaman didapatkan dari
lingkungan atau dunia luar melalui indra, sehingga dapat dikatakan
lingkunganlah yang membentuk perkembangan manusia atau anak didik. Bahwa hanya
lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan anak.
b.
Nativisme
Nativisme
(aliran pembawaan) adalah aliran yang berpendapat bahwa perkembangan seseorang
ditentukan oleh bawaan sejak ia dilahirkan. Dalam aliran nativisme faktor
lingkungan dianggap kurang memberi pengaruh terhadap perkembangan dan
pendidikan anak. Seseorang akan menjadi ahli lukis, agama, dan lain-lain itu
semua semata-mata karena pembawaan.
Aliran
ini menganut paham yang berpendapat bahwa segala pengetahuan, keterampilan dan
sikap manusia dalam perkembanganya ditentukan oleh pengalaman (empiris) nyata
melalui alat inderanya baik secara langsung berinteraksi dengan dunia luarnya
maupun melalui proses pengolahan dalam diri dari apa yang didapatkan secara
langsung (Joseph, 2006). Jadi segala kecakapan dan pengetahuanya tergantung,
terbentuk dan ditentukan oleh pengalaman. Sedangkan pengalaman didapatkan dari
lingkungan atau dunia luar melalui indra, sehingga dapat dikatakan
lingkunganlah yang membentuk perkembangan manusia atau anak didik. Bahwa hanya
lingkunganlah yang mempengaruhi perkembangan anak.
c.
Konvergensi
Konvergensi
merupakan aliran pendidikan yang berpendapat bahwa kepribadian manusia
tergantung pada pendidikan, pembawaan, dan lingkungan. Faktor pembawaan dan
faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan yang sangat penting, keduanya
tidak dapat dipisahkan sebagaiman teori nativisme teori ini juga mengakui bahwa
pembawaan yang dibawa anak sejak lahir juga meliputi pembawaan baik dan
pembawaan buruk. Pembawaan yang dibawa anak pada waktu lahir tidak akan bisa
berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai dengan
pembawaan tersebut.
Dari
beberapa uraian diatas, teori yang cocok dapat diterima sesuai dengan kenyataan
adalah teori konvergensi, yang tidak mengekstrimkan faktor pembawaan, faktor
lingkungann atau alamiah yang mempengaruhi terhadap perkembangan anak,
melainkan semuanya dari faktor-faktor tersebut mempengaruhi terhadap
perkembangan anak.
d.
Naturalisme
Aliran
Naturalisme ini mempunyai kesamaan
dengan teori nativisme bahkan kadang-kadang disamakan. Padahal mempunyai perbedaan-perbedaan
tertentu. Ajaran dalam teori ini mengatakan bahwa anak sejak lahir sudah
memiliki pembawaan sendiri-sendiri baik bakat minat, kemampuan, sifat, watak
dan pembawaan-pembawaan lainya. Pembawaan akan berkembang sesuai dengan
lingkungan alami, bukan lingkungan yang dibuat-buat. Dengan kata lain jika
pendidikan diartikan sebagai usahan sadar untuk mempengaruhi perkembangan anak
seperti mengarahkan, mempengaruhi, menyiapkan, menghasilkan apalagi menjadikan
anak kearah tertentu, maka usaha tersebut hanyalah berpengaruh jelek terhadap
perkembangan anak. Tetapi jika pendidikan diartikan membiarkan anak berkembang
sesuai dengan pembawaan dengan lingkungan yang tidak dibuat-buat (alami) maka
pendidikan yang dimaksud terakhir ini berpengaruh positif terhadap perkembangan
anak.
2.
Aliran Pendidikan
Modern di Indonesia
Menurut
Mudyahardjo (2001: 142) macam-macam aliran pendidikan modern di Indonesia
adalah antaralain sebagai berikut:
a.
Progresivisme
Progresivisme
adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di
sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap
pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau
bahan pelajaran (subject-centered).
·
Tujuan pendidikan dalam
aliran ini adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara
sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Untuk mencapai
tujuan tersebut, pendidikan harusnya merupakan pengembangan sepenuhnya bakat
dan minat setiap anak,
·
Kurikulum pendidikan
Progresivisme adalah kurikulum yang berisi pengalaman-pengalaman atau
kegiatan-kegiatan belajar yang diminati oleh setiap peserta didik (experience
curriculum),
·
Metode pendidikan
Progresivisme antara lain:
1)
Metode belajar aktif
2)
Metode memonitor
kegiatan belajar
3)
Metode penelitian
ilmiah.
b.
Esensialisme
Esensialisme
modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes gerakan
progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial.
Menurut esensialisme nilai-nilai yang tertanam dalam nilai budaya/sosial adalah
nilai-nilai kemanusiaan yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui
kerja keras dan susah payah selama beratus tahun dan di dalamnya berakar
gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu. Peranan
guru kuat dalam mempengaruhi dan mengawasi kegiatan-kegiatan di kelas.
·
Tujuan pendidikan dari
aliran ini adalah menyampaikan warisan budaya dan sejarah melalui suatu inti
pengetahuan yang telah terhimpun, yang telah bertahan sepanjang waktu dan
dengan demikian adlah berharga untuk diketahui oleh semua orang.
·
Metode pendidikan,
antara lain sebagai berikut:
1)
Pendidikan berpusat
pada guru (teacher centered).
2)
Peserta didik dipaksa
untuk belajar
3)
Latihan mental
·
Kurikulum berpusat pada
mata pelajaran yang mencakup mata-mata pelajaran akademik yang pokok. Kurikulum
sekolah dasar ditekankan pada pengembangan ketrampilan dasar dalam membaca,
menulis, dan matematika.Sedangkan kurikulum pada sekolah menengah menekankan
pada perluasan dalam mata pelajaran matematika, ilmu kealaman, serta bahasa dan
sastra.
c.
Rekonstruksionalisme
Rekonstruksionalis
mememandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang
berlangsung terus dalam hidup. Sekolah yang menjadi tempat utama berlangsungnya
pendidikan haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di
masyarakat.
·
Tujuan pendidikan
sekolah-sekolah rekonstruksionis berfungsi sebagai lembaga utama untuk
melakukan perubahan sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat. Tujuan
pendidikan rekonstruksionis adalah membangkitkan kesadaran para peserta didik
tentang masalah sosial, ekonomi dan politik yang dihadapi umat manusia dalam
skala global, dan mengajarkan kepada mereka keterampilan-keterampilan yang
diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
·
Kurikulum dalam pendidikan
rekonstruksionalisme berisi mata-mata pelajaran yang berorientasi pada
kebutuhan-kebutuhan masyarakat masa depan. Kurikulum banyak berisi
masalah-masalah sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi umat manusia. Yng
termasuk di dalamnya masalah-masalah pribadi para peserta didik sendiri, dan
program-program perbaikan yang ditentukan secara ilmiah.
d.
Perenialisme
Perennialisme
adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu
ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan penanaman
kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut. Menurut perennialisme, ilmu
pengetahuan merupakan filsafat yang tertinggi, karena dengan ilmu
pengetahuanlah seseorang dapat berpikir secara induktif. Jadi dengan berpikir,
maka kebenaran itu akan dapat dihasilkan. Penguasaan pengetahuan mengenai
prinsip-prinsip pertama adalah modal bagi seseorang untuk mengembangkan pikiran
dan kecerdasan.
·
Tujuan pendidikan
diharapkan anak didik mampu mengenal dan mengembangkan karya-karya yang menjadi
landasan pengembangan disiplin mental. Karya-karya ini merupakan buah pikiran
besar pada masa lampau. Berbagai buah pikiran mereka yang oleh zaman telah
dicatat menonjol seperti bahasa, sastra, sejarah, filsafat, politik, ekonomi,
matematika, ilmu pengetahuan alam, dan lain-lainnya, telah banyak memberikan
sumbangan kepada perkembangan zaman dulu.
·
Kurikulum berpusat pada
mata pelajaran dan cenderung menitikberatkan pada sastra, matematika, bahasa
dan sejarah.
e.
Idealisme
Aliran
idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
Menurutnya, cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa
terletak di antara gambaran asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap
oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan
yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap bahwa yang nyata
hanyalah idea.
Tugas
ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh bagi pengalaman. Siapa
saja yang telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang pasti, sehingga
dapat menggunakan sebagai alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai
segala sesuatu yang dialami sehari-hari.
·
Tujuannya agar anak
didik bisa menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermakna, memiliki
kepribadian yang harmonis dan penuh warna, hidup bahagia, mampu menahan
berbagai tekanan hidup, dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu
lainnya untuk hidup lebih baik. Sedangkan tujuan pendidikan idealisme bagi
kehidupan sosial adalah perlunya persaudaraan sesama manusia. Karena dalam
spirit persaudaraan terkandung suatu pendekatan seseorang kepada yang lain.
Seseorang tidak sekadar menuntuk hak pribadinya, namun hubungan manusia yang
satu dengan yang lainnya terbingkai dalam hubungan kemanusiaan yang saling
penuh pengertian dan rasa saling menyayangi.
·
Kurikulum yang
digunakan dalam pendidikan yang beraliran idealisme harus lebih memfokuskan
pada isi yang objektif. Pengalaman haruslah lebih banyak daripada pengajaran
yang textbook. Agar supaya pengetahuan dan pengalamannya senantiasa aktual.
BAB
III
PENUTUP
- Kesimpulan
Aliran
pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruandalam dunia
pendidikan. Macam-macam aliran pendidikan:
1.
Aliran klasik
pendidikan
a.
Aliran empirisme adalah
aliran yang berpendapat bahwa semua pengetahuan yang diperoleh manusia
merupakan hasil dari pengalaman manusia.
b.
Aliran nativisme
(aliran pembawaan) adalah aliran yang berpendapat bahwa perkembangan seseorang
ditentukan oleh bawaan sejak ia dilahirkan.
c.
Aliran konvergensi merupakan
aliran pendidikan yang berpendapat bahwa kepribadian manusia tergantung pada
pendidikan, pembawaan, dan lingkungan.
d.
Aliran Naturalisme,
aliran ini mempunyai kesamaan dengan teori nativisme bahkan kadang-kadang
disamakan.
2.
Aliran Pendidikan
Modern di Indonesia
a.
Progresivisme adalah
gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan
pendidikan yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran
(subject-centered).
b.
Esensialisme modern
dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes gerakan progresivisme
terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial.
c.
Rekonstruksionalisme
memandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-pengalaman yang
berlangsung terus dalam hidup.
d.
Perennialisme adalah
gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan
bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan penanaman
kebenaran-kebenaran dan nilai-nilai tersebut.
e.
Idealisme merupakan
suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa.
DAFTAR
PUSTAKA
Joseph
Mbulu, dkk. 2005. Pengantar Pendidikan.
Malang: Laboratorium
Teknologi Pendidikan.
Redja
Mudyaharjo. 2008. Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Tirtarahardja,
Umar dan La Sula. 2005. Pengantar
Pendidikan. Jakarta:
Rineka Cipta.
https://arjunairengreang.blogspot.co.id/2017/10/aliran-aliran-pendidikan.html
Diakses pada tanggal 20/10/2017 Pukul: 21.00 WIB
Komentar