Langsung ke konten utama

MAKALAH PENGERTIAN DAN UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN

MAKALAH
PENGERTIAN DAN
UNSUR – UNSUR PENDIDIKAN
logo_unwir.JPG
DISUSUN OLEH :
SOLEHUDIN
JUBAEDAH


UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2017/2018

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah landasan pendidikan dengan baik dengan judul “pengertian dan unsur-unsur pendidikan”.
           
            Kami ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan, dosen mata pelajaran pengantar pendidikan yang telah memberikan saran dan bantuannya demi pengembangan pengetahuan serta penulisan makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan.











                                                                                    Indramayu, 24-oktober-2017






II
DAFTAR ISI


Kata Pengantar................................................................................................   II
Daftar isi.........................................................................................................   III

BAB I PENDAHULUAN................................................................................   IV
A.    Latar Belakang...................................................................................   IV
B.     Tujuan.................................................................................................   V

BAB II PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN.......................   1
A.    Pengertian Pendidikan.......................................................................   1
1.      Devinisi Pendidikan Menurut GBHN..........................................   2
2.      Pendidikan Menurut Para Ahli.....................................................   2
B.     Unsur-Unsur Pendidikan....................................................................   4
1.      Peserta Didik................................................................................   4
2.      Orang yang Membimbing (Pendidik)...........................................   4
3.      Interaksi antara Peserta didik dengan pendidik ..........................   4
4.      Ke Arah Mana Didikan ini Ditunjukan(Tjuan Pendidikan).........   5

BAB III KESIMPULAN..................................................................................   6

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................   7







III
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Puji syukur kita panjatka kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita sehingga kita dapat membahas Makalah ini yang berjudul “PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN”

Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan atau yang lebih khususnya membahas pengertian Pendidikan dan Unsur-Unsurnya.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan.













IV
B.   Tujuan


Dengan adanya pembahasan ini, diharapkan kita sebagai mahasiswa dapat memahami dan mengerti berbagai hal yang membangun dan menyusun suatu sistem pendidikan.

Dapat menjelaskan unsur-unsur pendidikan mengertahui tujuan dari pendidikan itu sendiri sehingga mampu menerapkan dan mengidentifikasikan pada kehidupan disekelilingnya masing-masing.

Setiap mahasiswa khususnya yang bergerak di program akademik pendidikan lebih memahami berbagai kemungkinan dan segala hal yang dapat terjadi sehingga suatu tujuan dasar dari pendidikan dapat dengan mudah dicapai.
















V
BAB II
PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR PENDIDIKAN

A.    Pengertian Pendidikan
            Dalam kamus Bahasa indonesia kata pendidikan adalah kata gabungan yang berasal dari kata didik dengan mendapat awalan pen- dan akhiran –an yang berarti pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia.
            Dalam ensiklopedi Indonesia dinyatakan bahwa pendidikan adalah proses membimbing manusia dari kebodohan menuju kecerahan pengetahuan. Proses tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan paksaan, latihan untuk membentuk kebiasaan, dan latihan untuk membentuk kata hati.
            Dari pengertian lughawi diatas dapat kita simpulkan bahwa pendidikan itu merupakan proses mengubah keadaan anak didik dengan berbagai cara untuk mempersiapkan masa depan yang baik dan layak baginya.

Pengertian pendidikan dapat dikelompkkan menjadi 2 kategori yaitu :
1.      Pengertian pendidikan secara luas
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Segala situasi hidup yang mempelajari pertumbuhan individu, suatu proses pertumbuhan dan perkembangan, sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisik, berlangsung sepanjang hayat sejak manusia lahir.

2.      Pengertian pendidikan secara sempit
Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan formal, segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.

1.      Definisi pendidikan berdasarkan fungsi

a.       Pendidikan sebagai proses transfarmasi budaya
Sebagai proses transfarmasi budaya dari satu generasi ke generasi yang lain, nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transfarmasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada 3 bentuk transfarmasi yaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab dan lain-lain.

b.      Pendidikan Sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi pendidikan diartikan suatu kegiatan yang sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa dan oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.

c.       Pendidikan Sebagai Proses Penyiapan Warga Negara.
Diatrikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar menjadi warga negara yangbaik.

d.      Pendidikan Sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan dan ketrampilan kerja pada calon luaran.

1.      Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988 (BP 7 pusat, 1990 : 108) memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut : pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan pancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.

2.      Pendidikan Menurut Para Ahli
1.      Plato (filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM- 346 M) mengatakan bahwa: “ pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan”.
2.      Aristoteles (filosof terbesar Yunani yang lahir pada tahun 384 SM – 322 SM) mengatakan bahwa: “pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk pengajaran”.
3.      Ibnu mukaffa (salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun (106 H – 143 H) mengatakan bahwa : “ pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani”.
4.      Rousseau (filosof Prancis, 1712 – 1228 M) mengatakan bahwa: “pendidikan ialah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan tetapi kita membutuhkannya diwaktu dewasa”.
5.      James mill (filosof Inggris, 1773 – 1836) mengatakan bahwa: “pendidikan itu harus menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai kebahagiaan untuk dirinya terutama, dan untuk orang lain selainnya”.
6.      John dewey (filosof Chicago, 1859 M -1952 M) mengatakan bahwa: “pendidikan adalah membentuk manusia baru melalui perantara karakter dan fitrah, serta dengan mencontoh peninggalan-peninggalan budaya lama masyarakat manusia”.
7.      Jean-jacques rousseau (filosof swiss 1712 – 1778) menurutnya: “ pendidikan adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanan, tetapi kita membutuhkannya diwaktu dewasa.”
8.      Langeveld adalah seorang ahli pendidikan bangsa belanda ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut:” pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain”.
9.      Ki hajar dewantara (bapak pendidikan nasional indonesia, 1889-1959)merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut: “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan batin), pikiran dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
10.  Darnelawati (1994) berpendapat bahwa pendidikan formal adalah pendidikan disekolah yang berlangsung secara teratur dan bertingkat mengikuti syarat-syarat yang jelas dan ketat. Tujuan pendidik adalah untuk memperkaya budi pekerti, pengetahuan dan untuk menyiapkan seseorang agar mampu dan trampil dalam suatu bidang pekerjaan tertentu.





B.   Unsur-Unsur Pendidikan

Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu :
1.      Subyek yang dibimbing (peserta didik)
2.      Orang yang membimbing (pendidik)
3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4.      Ke arah mana bimbingan ditunjukan (tujuan pendidikan)
5.      Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.      Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
7.      Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)

1.      Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagai subyek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subyek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik adalah :
a.       Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik.
b.      Individu yang sedang berkembang
c.       Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d.      Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri

2.      Orang yang membimbing (pendidik)
Yang dimaksud pendidik ialah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Sebab itu yang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua, guru, pemimpin program pembelajaran, latihan dan masyarakat.

3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah  komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi, metode, serta alat-alat pendidikan.


4.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
a.       Alat dan metode
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yang preventif dan yang kuratif.
b.      Tempat peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.



















BAB III
KESIMPULAN

            Pendidikan adalah suatu konsep dasar yang bersifat atau bertujuan mengarahkan membimbing dan membina dari suatu hal yang tidak diketahui menjadi suatu hal yang diketahui, baik secara umum maupun pribadi. Dengan struktur, arahan, sarana dan prasarana yang telah terencana sehingga mendukung proses pendidikan tersebut dan dapat dihasilkan suatu serapan materi yang penting.
            Biasanya hal ini berkaitan dengan landasan dan ketulusan hati sehingga materi yang disampaikan dapat dipahami secara terbuka. Jadi pendidikan itu adalah suatu hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman, dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan akal dan rohani.
            Batasan pendidikan yang dibuat oleh para ahli yang beraneka ragam dan kandungannya berbeda yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan atau karena falsafah yang melandasinya, dan unsur-unsurnya :
1.      Subjek yang dibimbing (peserta didik)
2.      Orang yang membimbing (pendidik)
3.      Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4.      Ke arah mana bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan)
5.      Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan)
6.      Cara yang digunakan dalam bimbingan (alat dan metode)
7.      Tempat dimana peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)










DAFTAR PUSTAKA

-          Tirtarahaja, 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
-          Ihsan, 2008. Dasar-dasar Kependidikan. Bandung : Rineka Cipta
-          Notoadmojo, 2003. Pendidikan. Jakarta : rineka Cipta
-          http://jurusan-pai.blogspot.co.id/p/blog-page_9470.html?m=1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bioteknologi “Peran Pseudomonas sp. Dalam Bioteknologi Bioremediasi Limbah Plastik dan Styrofoam”

MAKALAH BIOTEKNOLOGI  “ Peran   Pseudomonas sp. Dalam Bioteknologi Bioremediasi Limbah Plastik dan Styrofoam ”                  Mata Kuliah          : Bioteknologi           Dosen Pengampu      : Ina Rosdiana Lesmanawati, M.Si    Disusun Oleh : AENUL FAHMI KHALIK (14121610738) BIOLOGI C/ VI TADRIS IPA-BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 PEMBAHASAN A.     Bioteknologi dan Bioremediasi Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformas...

MAKALAH KURIKULUM 2013

MAKALAH KURIKULUM 2013 Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan semester 1 Dosen Pembimbing : H. Syamsuni , M.pd   Di susun oleh : Nama : Eva Shaumitaria PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIRALODRA 2017/2018 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya Kapanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tetentang kurikulum 2013 .             Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang kurikulum 2013 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.         ...

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EVALUATIF PENDIDIKAN

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EVALUATIF PENDIDIKAN Diajukan guna memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi Dosen Pengampu: Edy Chandra, S.Si, M.A   Disusun oleh: KELOMPOK 4 AENUL FAHMI KHALIK ADE IDRUS HARIRI DEA RIZKI Z IIN I’ANAH LILIS AGUSTINA SYIFA MUSTIKA USWATUH S BIOLOGI C/6 TADRIS IPA-BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Penelitian dilakukan berdasarkan atas keingintahuan ataupun ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Metode berpikir ilmiah pada dasarnya adalah sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan jalan atau cara yang ditempuh oleh pikiran manusia untuk mencapai kesimpulan atau putusan yang sah dan benar. Penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan keilmuan...