MAKALAH
PENGATAR PENDIDIKAN
TENTANG TEORI-TEORI PENDIDIKAN
PENGATAR PENDIDIKAN
TENTANG TEORI-TEORI PENDIDIKAN

Disusun oleh :
Shofiyatun Nisa
Shofiyatun Nisa
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadiran Allah SWT atas segala limpah Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hinayah sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
adm.pendidikan perguruan.
Harapan
saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
umtuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii
BAB I…………………………………………………………………………..iii
PENDAHULUAN………………………..........................................................1
Latar Belakang……………………………………………....................1
1.1 Rumus Masalah…………………………………………………….1
1.2 Tujuan……………………………………………………………....1
BAB II…………………………………………………………………………..2
PEMBAHASAN………………………………………………………………..2
2.1 Konsep Pendidikan………………………………………………....2
2.2 Konsep Pembelajaran……………………………………………....4
2.3 Pendidikan dan Pembelajaran……………………………………...5
BAB III………………………………………………………………………….3
PENUTUPAN…………………………………………………………………..3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….3
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………6
DAFTAR ISI…………………………………………………………………..ii
BAB I…………………………………………………………………………..iii
PENDAHULUAN………………………..........................................................1
Latar Belakang……………………………………………....................1
1.1 Rumus Masalah…………………………………………………….1
1.2 Tujuan……………………………………………………………....1
BAB II…………………………………………………………………………..2
PEMBAHASAN………………………………………………………………..2
2.1 Konsep Pendidikan………………………………………………....2
2.2 Konsep Pembelajaran……………………………………………....4
2.3 Pendidikan dan Pembelajaran……………………………………...5
BAB III………………………………………………………………………….3
PENUTUPAN…………………………………………………………………..3
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….3
DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………6
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia
adalah makhluk yang diciptakan dengan memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan
makhluk lain yang hidup di dunia ini. Manusia adalah makhluk yang sempurna
karena memiliki sifat-sifat fisik maupun psikis yang dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan hidupnya di dunia ini. Kesemua sifat dasar yang dimiliki manusia akan
tumbuh dan berkembang secara alamiah bila manusia mengalami proses perkembangan
fisik dan psikisnya secara normal melalui proses yang secara sadar diarahkan
kepada tercapainya berbagai sifat baik tersebut, melalui suatu proses yang
disebut pendidikan.
Di
dalam nuansa kependidikan, manusia adalah sasaran pendidikan sekaligus subjek
pendidikan. Pendidikan membantu manusia dalam menumbuhkembangkan
potensi-potensi kemanusiaan yang ada dalam dirinya. Potensi kemanusiaan
merupakan benih untuk mengembangkan seseorang menjadi manusia seutuhnya.
Pemahaman dari pendidik terhadap potensi-potensi dan sifat hakikat manusia
sangat penting agar pendidikan mencapai tujuan yang diharapkan yaitu
memanusiakan manusia. Pendidikan harus diarahkan kepada pencapaian tujuan itu
melalui perumusan dan penerapan konsep pendidikan.
Masalah
utama dalam pendidikan adalah bagaimana mengembangkan semua kemampuan dasar
yang dimiliki manusia sejak lahir itu akan dapat berkembang, sehingga manusia
dapat berperan baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial dengan tetap
berada di dalam lingkup hakikat kemanusiannya. Dalam tugas Mata Kuliah Kajian
Teori Pendidikan dan Pembelajaran ini, penulis akan memaparkan beberapa konsep teori
pendidikan dan pembelajaran dari beberapa pakar pendidikan.
1.2
Rumusan Masalah
. Bagaimana teori pendidikan dan pembelajaran menurut beberapa pakar?
. Bagaimana teori pendidikan dan pembelajaran menurut beberapa pakar?
1.3
Tujuan
Mendeskripsikan teori pendidikan dan pembelajaran menurut beberapa pakar.
Mendeskripsikan teori pendidikan dan pembelajaran menurut beberapa pakar.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Pendidikan
Pendidikan berasal dari bahasa Yunani
“paedagogiek” (pais=anak, gogos=membimbing/menuntun, iek=ilmu) adalah ilmu yang
membicarakan bagaimana memberikan bimbingan kepada anak. Dalam bahasa Inggris,
pendidikan diterjemahkan menjadi ‘education’ (Yunani, educare) yang berarti
membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar tumbuh dan
berkembang.
Dalam bahasa Indonesia, pendidikan berarti
proses mendidik atau melakukan suatu kegiatan yang mengandung proses komunikasi
pendidikan antara yang mendidik dan yang dididik. Melalui masukan-masukan
kepada peserta didik yang secara sadar akan dicerna oleh jiwa, akal maupun
raganya sehingga pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), dan sikap
(afektif) sesuai dengan yang dituju oleh pendidikan tersebut.
Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan
yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir
pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut
sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan
di Indonesia.
Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara
mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang
berkualitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas ke depan
untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara
cepat dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri
kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.
Pada dasarnya pengertian pendidikan merujuk UU SISDIKNAS
No.20 tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata
pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran
‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik.
Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan
Nasional Indonesia) menjelaskan tentang pendidikan yaitu,
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Langeveld adalah seorang ahli pendidikan
bangsa Belanda ahli ini merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :
“Pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa
kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar anak
cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang
lain”. Herbert Spencer, filosof Inggris yang hidup tahun 1820-1903 M mengatakan
bahwa pendidikan itu ialah menyiapkan seseorang agar dapat menikmati kehidupan
yang bahagia. Sedang menurut Rousseau filosof Prancis, 1712-1778 M mengatakan bahwa pendidikan ialah pembekalan
diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak,
akan tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa. John Dewey filosof Chicago, 1859 M - 1952
M juga mengatakan bahwa pendidikan
adalah membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta
dengan mencontoh peninggalan - peninggalan budaya lama masyarakat manusia.
Sedangkan menurut H. Horne, pendidikan adalah
proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi
makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan
sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual,
emosional dan kemanusiaan dari manusia.
Ada beberapah teori-teori pendidikan antara lain :
- Behaviorisme
Kerangkah kerja teori pendidikan behaviorisme
adalah empirisme. Asumsi filosofis dari behaviorisme adalah nature of human being (manusia
tumbuh secara alami). Latar belakang empirisme adalah How we know what we know(bagaimanah
kita tahu apa yang kita tahu). Menurut paham ini pengetahuan pada dasarnya
diperoleh dari pengalaman (empiris). Aliran behaviorisme didasarkan pada
perubahan tingkah laku yang dapat diamati. Oleh karena itu aliran ini berusaha
mencoba menerangkan dalam pembelajaran bagaimanah lingkungan berpengaruh
terhadap perubahan tingkah laku. Dalam aliran ini tingkah laku dalam belajar
akan berubah kalau ada stimulus dan respon. Stimulus dapat berupa prilaku yang
diberikan pada siswa, sedangkan respons berupa perubahan tingkah laku yang
terjadi pada siswa. Jadi, berdasarkan teori behaviorisme pendidikan dipengaruhi
oleh lingkungan. Tokoh aliran behaviorisme antara lain : Pavlov, Watson,
Skinner, Hull, Guthrie, dan Thorndike.
- Kognitivisme.
Kerangka kerja atau dasar pemikiran dari teori pendidikan
kognitivisme adalah dasarnya rasional. Teori ini memiliki asumsi filosofis
yaitu the way in which we learn
(Pengetahuan seseorang diperoleh berdasarkan pemikiran) inilah yang disebut
dengan filosofi rationalisme. Menurut aliran ini, kita belajar disebabkan oleh
kemampuan kita dalam menafsirkan peristiwa atau kejadian yang terjadi dalam
lingkungan. Teori kognitivisme berusaha menjelaskan dalam belajar bagaimanah
orang-orang berpikir. Oleh karena itu dalam aliran kognitivisme lebih
mementingkan proses belajar dari
pada hasil belajar itu sendiri.karena menurut teori ini bahwa
belajar melibatkan proses berpikir yang kompleks. Jadi, menurut teori
kognitivisme pendidikan dihasilkan dari proses berpikir. Tokoh aliran
Kognitivisme antara lain : Piaget, Bruner, dan Ausebel.
- Konstruktivisme.
Menurut teori konstruktivisme yang menjadi dasar bahwa
siswa memperoleh pengetahuan adalah karena keaktifan siswa itu sendiri. Konsep
pembelajaran menurut teori konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran
yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru,
dan pengetahuan baru berdasarkan data. Oleh karena itu proses pembelajaran
harus dirancang dan dikelola sedemikian rupa sehinggah mampu mendorong siswa
mengorganisasi pengalamannya sendiri menjadi pengetahuan yang bermakna. Jadi,
dalam pandangan konstruktivisme sangat penting peranan siswa. Agar siswa memiliki
kebiasaan berpikir maka dibutuhkan kebebasan dan sikap belajar. Menurut teori
ini juga perlu disadari bahwa siswa adalah subjek utama dalam penemuan
pengetahuan. Mereka menyusun dan membangun pengetahuan melalui berbagai
pengalaman yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan. Mereka harus menjalani
sendiri berbagai pengalaman yang pada akhirnya memberikan pemikiran tentang
pengetahuan-pengetahuan tertentu. Hal terpenting dalam pembelajaran adalah
siswa perlu menguasai bagaimana caranya belajar. Dengan itu ia bisa menjadi
pembelajar mandiri dan menemukan sendiri pengetahuan-pengetahuan yang ia
butuhkan dalam kehidupan. Tokoh aliran ini antara lain : Von Glasersfeld, dan
Vico ).
- Humanistik
Teori ini pada dasarnya memiliki tujuan untuk
,memanusiakan manusia. Oleh karena itu proses belajar dapat dianggap berhasil
apabila si pembelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Dengan
kata lain si pembelajar dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun
ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik-baiknya. Tujuan utama para
pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu membantu
masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.
Menurut aliran Humanistik para pendidik sebaiknya melihat
kebutuhan yang lebih tinggi dan merencanakan pendidikan dan kurikulum untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini. Beberapah psikolog humanistik melihat bahwa
manusia mempunyai keinginan alami untuk berkembang untuk menjadi lebih baik dan
belajar. Secara singkat
pendekatan humanistik dalam pendidikan menekankan pada perkembangan positif.
Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan
kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut. Hal ini
mencakup kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk mengembangkan diri
yang ditujukan untuk memperkaya diri,menikmati keberadaan hidup dan juga
masyarakat. Keterampilan atau kemampuan membangun diri secara positif ini
menjadi sangat penting dalam pendidikan karena keterkaitannya dengan
keberhasilan akademik. Dalam teori humanistik belajar dianggap berhasil apabila
pembelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.
Akhirnya ,dapat disimpulkan pendidkan merupakan syarat
mutlak apabila manusia ingin tampil dengan sifat-sifat hakikat manusia yang
dimilikinya. Dan untuk bisa bersosialisasi antar sesama manusia inilah manusia
perlu pendidikan. Definisi tentang pendidikan banyak sekali ragamnya dengan
definisi yang satu dapat berbeda dengan yang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh
sudut pandang masing-masing. Pendidikan, seperti sifat sasarannya yaitu
manusia, mengandunga banyak aspek dan sifatnya sangat kompleks. Karena sifatnya
yang kompleks itu, maka tidak ada satu batasan pun secara gamblang dapat
menjelaskan arti pendidikan. Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para
ahli beraneka ragam dan kandungannya dapat berbeda yang satu dengan yang lain.
Perbedaan itu bisa karena orientasinya, konsep dasar yang digunakannya, aspek
yang menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya. Yang terpenting
dari semua itu adalah bahwa pendidikan harus dilaksanakan secara sadar,
mempunyai tujuan yang jelas, dan menjamin terjadinya perubahan ke arah yang
lebih baik.
2.2 Konsep Pembelajaran
Dalam keseluruhan
proses pendidikan di sekolah, pembelajaran merupakan aktivitas yang paling
utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Pemahaman seorang guru terhadap pengertian pembelajaran akan sangat
mempengaruhi cara guru itu mengajar. Institusi pendidikan harus dapat
menyelenggarakan proses pembelajaran yang menurut UNESCO bertumpu pada empat
pilar pendidikan yaitu:
1.
Learn
to know
Pilar learn to know bermakan bahwa
pembelajaran merupakan proses ”menjadi tahu” dari sebelumnya yang ’tidak
mengetahui” sesuatu. Peserta didik dibekali dengan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk mengembangkan intelektualitasnya.
2.
Learn
to do
Pilar learn to
do mempunyai makna bahwa setelah atau bersamaan dengan peserta didik
mendapat pembekalan pengetahuan, ia harus menerima pula bekal beriktnya yaitu
kemampuan yang bersifat keterampilan dalam mengerjakan sesuatu, yang tercakup
dalam ranah psikomotor.
3.
Learn
to be
Pilar learn to
be merupakan pembekalan untuk menyempurnakan dua pilar sebelumnya, yaitu
bahwa setelah peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan, langkah
selanjutnya tentunya dengan berbekal ilmu penegtahuan dan teknologi, maka si
pemilik ilmu pengetahuan dan teknologi itu harus dapat mendayagunakannya untuk
tercapainya kemanfaatan.
4.
Learn
to live together
Pilar lear to
live together merupakan upaya memadukan ketiga pilar yang terdahulu dan
terimplementasikan dalam kehidupan nyata di masyaraka.
Berikut ini adalah
definisi pembelajaran menurut beberapa ahli:
1. Knowles
Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Pembelajaran adalah cara pengorganisasian peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.
Slavin
Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman.
Pembelajaran didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku individu yang disebabkan oleh pengalaman.
3. Woolfolk
Pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.
Pembelajaran berlaku apabila sesuatu pengalaman secara relatifnya menghasilkan perubahan kekal dalam pengetahuan dan tingkah laku.
4. Crow & Crow
Pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap.
Pembelajaran adalah pemerolehan tabiat, pengetahuan dan sikap.
5.
Rahil Mahyuddin
Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelektual.
Pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang melibatkan ketrampilan kognitif yaitu penguasaan ilmu dan perkembangan kemahiran intelektual.
6.
Achjar Chalil
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
7.
Corey
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus.
Pembelajaran adalah suatu proses dimana lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus.
8.
G. A. Kimble
Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh.
Pembelajaran merupakan perubahan kekal secara relatif dalam keupayaan kelakuan akibat latihan yang diperkukuh.
9.
Munif Chatib
Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
Pembelajaran adalah proses transfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
2.3 Pendidikan dan Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan
kita selalu berjumpa dengan istilah pendidikan dan pembelajaran. Istilah
pendidikan telah dibahas pada uraian di atas. Lalu apakah yang dimaksud dengan
istilah pembelajaran?
Dalam UU No. 2 Tahun
1989 pada pasal 1 dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan atau latihan bagi
peranannya di masa yang akan dating. Di sini jelas bahwa pembelajaran merupakan
salah satu bagian dari pendidikan. Itulah sebabnya dikatakan bahwa istilah
pembelajaran dapat dibedakan dari pendidikan tetapi sulit untuk dipisahkan
secara tegas.
Menurut Kemp (1985),
pembelajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan adalah proses
membimbing manusia dari kegelapan dan kebodohan ke kecerahan pengetahuan.
Sesungguhnya perbedaan pendidikan dan pembelajaran terletak pada penekanan yang
ingin dicapai dengan pendidikan atau pembelajaran tersebut. Jika yang
dipersoalkan atau dijadikan tekanan adalah aspek kognitif dan psikomotor maka
disebut pembelajaran, sedangkan bila penekanannya kepada tercapainya tujuan
untuk membentuk sikap disebut pendidikan.
Tirtarahardja (dalam Djoehana: 8) member gambaran
tentang perbedan pembelajaran dan pendidikan seperti pada table berikut.
Pendidikan
|
Pembelajaran
|
Lebih menekankan pada pembentukan manusianya
(penanaman sikap dan nilai-nilai)
Memakan waktu yang relatif panjang
Metode lebih bersifat psikologis dan pendekatan
manusiawi
|
Lebih menekankan pada penguasaan wawasan dan
pengetahuan tentang bidang tertentu
Memakan waktu yang relatif pendek
Metode lebih bersifat rasional, teknis dan praktis
|
Kesimpulan yang dapat
ditarik dari keterkaitan antara pendidikan dan pembelajaran adalah sebagai
berikut.
a. Pendidikan dan pembelajaran
dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masing
saling terkait dan saling isi-mengisi.
b. Pembedaan secara tegas dilakukan
hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami secara lebih
baik.
c. System pendidikan modern lebih
cenderung mengutamakan aspek pendidikannya, sebab pendidikan membentuk wadah,
sedangkan pembelajaran mengusahakan isinya. Wadah harus kukuh dan menetap,
sedangkan isi bisa bervariasi dan berubah mengikuti perkembangan dan kemajuan
kebudayaan manusia.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pendidkan merupakan syarat mutlak apabila manusia ingin tampil dengan
sifat-sifat hakikat manusia yang dimilikinya. Dan untuk bisa bersosialisasi
antar sesama manusia inilah manusia perlu pendidikan. Definisi tentang
pendidikan banyak sekali ragamnya dengan definisi yang satu dapat berbeda
dengan yang lainnya. Yang terpenting dari semua itu adalah bahwa pendidikan
harus dilaksanakan secara sadar, mempunyai tujuan yang jelas, dan menjamin
terjadinya perubahan ke arah yang lebih baik. Sedangkan pembelajaran merupakan
aktivitas yang paling utama. Ini berarti bahwa keberhasilan pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses pembelajaran dapat
berlangsung secara efektif.
Sistem pendidikan yang
dikembangkan di suatu negara hendaknya dapat menjadi wadah yang mantap dan
stabil yang member kesempatan dan peluang yang sebesar-besarnya bagi
penyelenggaraan pembelajaran yang dapat mengembangkan isi (ilmu pengetahuan dan
teknologi) yang seluas-luasnya kepada warga negaranya yang punya hak untuk memperoleh
pendidikan yang setinggi-tingginya sesuai dengan kemampuannya.
DAFTAR
PUSTAKA
Rohman, Arif. 2009.
Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Mediatama:Yogyakarta.
Setyamidjaja, Djoehana. 2002. Landasan Ilmu Pendidikan. Universitas Pakuan Bogor: Bogor.
Sukardjo, M dan Komarudin Ukim. 2009. Landasan Pendidikan. Rajawali Pers: Jakarta. http: // mjeschool.multjay.com/jurnal/item/36
Setyamidjaja, Djoehana. 2002. Landasan Ilmu Pendidikan. Universitas Pakuan Bogor: Bogor.
Sukardjo, M dan Komarudin Ukim. 2009. Landasan Pendidikan. Rajawali Pers: Jakarta. http: // mjeschool.multjay.com/jurnal/item/36
sumber
http://rajanarai.blogspot.co.id/2012/11/teori-teori-pendidikan.html
http://rajanarai.blogspot.co.id/2012/11/teori-teori-pendidikan.html
Komentar