MAKALAH
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENDIDIKAN SEBAGAI SUATU SISTEM
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar
Pendidikan
Dosen Pengampu: H. Syamsuni M.Pd
Disusun Oleh:
HILDA OKTAVIANI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS WIRALODRA INDRAMAYU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang
sangat sederhana ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya serta kami selaku umatnya.
Semoga kita mampu meneladani beliau sebagai manusia yang berguna.
Penyusunan makalah ini diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pedagogik dengan judul “Pendidikan
Sebagai Suatu Sistem”.
Makalah ini saya akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar
makalah ini menjadi lebih baik dan berguna di masa yang akan datang.
Indramayu, Oktober 2017
Hilda Oktaviani
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Kata
Pengantar..........................................................................................................i
Daftar
Isi..................................................................................................................ii
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.....................................................................1
1.2 Tujuan..................................................................................1
BAB
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
pendidikan sebagai suatu sistem........................2
2.2 Tujuan pendidikan
sebagai sistem.......................................3
2.3 Pendidikan
formal, non-formal, dan infromal sebagai sebuah
sistem.......................................................................4
2.4 Unsur-Unsur
suatu sistem pendidikan.................................5
2.5 Komponen-komponen
pendidikan.......................................6
BAB
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................9
Daftar
Pusaka..........................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan kesatuan dari bermacam-macam komponen yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya dalam mempengaruhi
perkembangan peserta didik menuju kedewasaannya.
Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unsur pokok, yaitu unsur
masukan, unsur proses itu sendiri dan unsur hasil usaha.
Memperoleh pendidikan sudah merupaka suatu keharusan dan kebutuhan
dalam kehidupan pribadi, masyarakat dan bangsa. Pendidikan telah dipandang
sebagai suatu investasi dalam pembangunan sumber daya manusia yang amat
diperlukan dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Pendidikan makin banyak
memerlukan berbagai keahlian profesional dalam manajemennya serta memerlukan
berbagai keahlian yang bersifat interdisipliner dalam memecahkan masalahnya.
1.2 Tujuan
1.
Untuk
memenuhi tugas
2.
Lebih
memahami sistem pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan
pedagogik secara etimologis adalah berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari
kata “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN”, diartikan membimbing. Jadi sederhananya
adalah bimbingan yang diberikan kepada anak.
Sedangkan cara
definitif pendidikan pedagogik adalah suatu kegiatan bimbingan yang dilakukan
secara sadar ataupun secara sengaja yang dilakukan orang dewasa kepada orang
yang belum dewasa sehingga timbul hubungan antara keduanya yang bertujuan untuk
mendewasakannya.
1.
Pengertian
Pendidikan
a.
Pendidikan
secara umum merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan dalam pendidikan
b.
Dalam
kajian yuridis formal, makna pendidikan seperti tersurat dalam UU nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, diungkapkan sebagai berikut:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memeiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan tang diperlukan
darinya, masyarakat, bangsa dan negara.
c.
Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan (1979) menjelaskan pula “Pendidikan merupakan suatu
sistem yang mempunyai unsur-unsur sasaran pendidikan, peserta didik, pengelola
pendidikan, struktur kurikulum dan peralatan atau fasilitas”.
2.
Pengertian
Sistem
Banyak
definisi yang digunakan untuk menjelaskan arti kata “sistem”, diantaranya
sebagai berikut:
a.
Sistem
adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu
himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu
kebulatan atau keseluruhan yang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin, 1992:
10)
b.
Sistem
merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi
untuk mencapai suatu tujuan. (Tatang M. Amirin, 1992: 10)
c.
Sistem
merupakan sehimpunan komponen atau subsistem yang terorganisasikan dan
berkaitan sesuai dengan rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang
M. Amirin, 1992: 11)
Dari ketiga definisi yang berbeda
tersebut, terkandung unsur persamaan yang dapat dipandang sebagai ciri umum
dari sistem, yaitu mencakup hal-hal sebagai berikut:
·
Sistem
meruoakan suatu kesatuan yang berstruktur.
·
Kesatuan
tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang saling berpengaruh.
·
Masing-masing
komponen mempunyai fungsi tertentu dan secara bersama-sama melaksanakn fungsi
struktur, yaitu mencapai tujuan sistem.
Dengan demikian, sistem dapat
diartikan sebagai suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen.
Komponen-komponen tersebut satu sama lain saling berpengaruh dengan fungsinya
masing-masing, tetapi secara fungsi, komponen-komponen itu terarah pada
pencapaian satu tujuan.
2.2 Tujuan Pendidikan Sebagai Sistem
Pendidikan
sebagai suatu sistem dapat ditinjau dari dua hal:
1.
Sistem
pendidikan secara mikro
Pendidikan secara mikro lebih menekankan
pada unsur pendidik dan peserta didik. Polanya lebih merupakan sebagai upaya
mencerdaskan peserta didik melalui proses interaksi dan komunikasi, yaitu pada
pesan yang akan disampaikan dalam bentuk bahan belajar. Kemudian fungsi
pendidik lebih merupakan sebagai pengirim pesan melalui kegiatan pembelajaran
di kelas ataupun di luar kelas.
2.
Sistem
pendidikan secara makro
Dalam kajian makro sistem pendidikan
menyangkut berbagai hal atau komponen yang lebih luas lagi, yaitu terdiri dari:
a.
Input
(masukan)
Berupa sistem nilai dan pengetahuan,
sumber daya manusia, masukan instrumental berupa kurikulum, silabus dsb,
masukan sarana termasuk di dalamnya fasilitas dan sarana pendidikan yang harus
disiapkan.
b.
Proses
Yaitu segala sesuatu yang berkaitan
dengan proses belajar mengajar atau proses pembelajaran di sekolah maupun di
luar sekolah. Dalam komponen proses ini termasuk di dalamnya telaah kegiatan
belajar dengan segala dinamika dan unsur yang mempengaruhinya, serta telaah
kegiatan pembelajaran yang dilakukan pendidik dalam kerangka memberikan kemudahan
kepada peserta didik untuk terjadinya proses pembelajaran.
c.
Output
(keluaran)
Yaitu
hasil yang diperoleh pendidikan bukan hanya terbentuknya pribadi
lulusan/peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesuai
dengan yang di harapkan dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun juga keluaran
pendidikan mencakup segala hal yang dihasilkan oleh garapan pendidikan berupa
kemampuan peserta didik, produk jasa dalam pendidikan seperti hasil penelitian,
produk barang berupa karya intelektual ataupun karya yang sifatnya fisik
material.
2.3 Pendidikan
Formal, Non-formal, dan Informal Sebagai Sebuah Sistem
Pendidikan
formal yang sering disebut pendidikan persekolahn, yaitu berupa rangkaian
jenjang pendidikan yang baku, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Pendidikan non-formal lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna
terjun ke masyarakat. Pendidikan informal adalah suatu fase pendidikan yang
berada di samping pendidikan formal dan nonformal.
Dapat disimpulkan bahwa pnedidikan
formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat dibedakan tetapi sulit
dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya keluaran
pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana
ketiga sub-sistem tersebut berperan.
2.4 Unsur-Unsur Suatu
Sistem Pendidikan
Proses pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1.
Peserta
Didik
Peserta
didik berstatus sebagai subjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan
demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang
ingin diakui keberadaannya.
2.
Pendidik
Orang
yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta
didik.
3.
Interaksi
antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi
edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik
dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.
4.
Tujuan
Pendidikan
Penididik
mengarahkan kepada peserta didik apa-apa yang akan diberikan sesuai dengan
bakat peserta didik sehingga diharapkan peserta didik mampu menerapkan
keahliannya.
5.
Materi
Pendidikan
Materi
pendidikan diantaranya adalah kecakupan materi input yang diperoleh peserta
didik dari pendidik dan lingkungannya.
6.
Alat
dan Metode
Alat dn metode diartikan sebagai
segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapai
tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihat
efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan aras alat yang
preventif dan yang kuratif.
7.
Lingkungan
Pendidikan
Lingkungan
pendidikan biasanya disebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat.
2.5 Komponen-Komponen
Pendidikan
1.
Macam-Macam
Komponen-Komponen Pendidikan
PH Combs (1982) mengemukakan dua
belas komponen pendidikan sebagai berikut:
a.
Tujuan
dan Prioritas
Tujuan
dan prioritas adalah fungsi mengarahkan kegiatan. Hal ini merupakan informasi
apa yang hendak dicapai oleh sistem pendidikan dan urutan pelaksanaannya.
b.
Peserta
Didik
Peserta didik adalah fungsinya
belajar diharapkan peserta didik mengalami proses perubahan tingkah laku sesuai
dengan tujuan sistem pendidikan.
c.
Manajemen
dan Pengelolaan
Manajemen
dan pengelolaan adalah fungsinya mengkoordinasi, mengarahkan dan menilai sistem
pendidikan.
d.
Struktur
dan Jadwal Waktu
Struktur
dan jadwal waktu adalah mengatur pembagian waktu dan kegiatan.
e.
Isi
dan Bahan Pengajaran
Isi
dan bahan pengajaran adalah menggambarkan luas dan dalamnya bahan pelajaran
yang harus dikuasai peserta didik.
f.
Guru
dan Pelaksanaannya
Guru
dan pelaksanaannya adalah menyediakan bahan pelajaran dan menyelenggarakan
proses belajar untuk peserta didik.
g.
Alat
Bantu Belajar
Alat
bantu belajar adalah fungsi membuat proses pendidikan yang lebih menarik dan berpariasi.
h.
Fasilitas
Fasilitas
adalah fungsinya untuk tempat terjadinya proses pembelajaran.
i.
Teknologi
Teknologi
adalah fungsinya memperlancar dan meningkatkan hasil guna proses pendidikan.
j.
Pengawasan
Mutu
Peengawasan
mutu adalah fungsinya membina peraturan dan standar pendidikan.
k.
Penelitian
Penelitian
adalah fungsinya memperbaiki dan mengembangkan ilmu pengetahuan.
l.
Biaya
Biaya
adalah fungsinya memperlancar proses pendidikan.
2.
Hubungan
Sistem Pendidikan Dengan Sistem Lain
Dalam
ruang lingkup yang besar terlihat sistem yang saling berhubungan dengan sistem
lain. Hal ini wajar, karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan
satu aspek dari kehidupan. Sedangkan segenap bagi kehidupan itu kita butuhkan,
sehingga semuanya memerlukan pembinaan dan pengembangan.
Misalnya
sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem,
bidang ekonomi, pendidikan, dan politik masing-masing sebagai sistem.
Pendidikan formal, nonformla, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan
sebagai sistem dan seterusnya. Sistem-sistem tersebut secara keseluruhan
membentuk supra sistem.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai kesimpulan
dapat kita pastikan bahwa pendidikan itu merupakan sebuah komponen atau lembaga
yang mempunyai tujuan agar terciptanya situasi atau potensi-potensi dasar apa
saja yang dimiliki peserta didik dapat dikembangkan sesuai dengan ketentuan kebutuhan
mereka pada suatu zaman dan dimana mereka harus survival. Pendidikan juga
merupakan wahana penting untuk membangun peserta didik. Pada gilirannya manusia
hasil pendidikan itu menjadi sumber daya pembangun. Karena itu, pendidik dalam
melaksanakan tugasnya diharapkan tidak membuat kesalahan-kesalahan mendidik.
Sebab kesalahan mendidik bisa berakibat fatal karena sasaran pendidikan adalah
manusia.
Kesalahan pendidik
hanya dapat dihindari jika pendidik memahami apa pendidikan itu sebenarnya.
Gambaran yang jelas dan benar tentang pendidikan dapat diperoleh melalui
pengkajian terhadap arti dan tugas pendidikan, konsep-konsep yang mendasarinya,
unsur-unsurnya, dan kesatu paduan unsur itu dalam wujud sistem. Sehingga
pendidikan akan memiliki suatu sistem yang baik untuk mencapai tujuan.
3.2 Saran
Menyadari bahwa
penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan
details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang
lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSAKA
Wahyu. 2017.
Pendidikan Sebagai Suatu Sistem. http://wahyurosidin.blogspot.co.id/2017/02/pendidikan-sebagai-suatu-sistem.html?m=1
Izzahoetd.
2011. Komponen-Komponen Pendidikan. http://izzazhoetd.blogspot.com/2011/12/komponen-komponen-pendidikan.html
Pendidikan,
Seputar. 2013. Pengertian Sistem Pendidikan. http://seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-sistem-pendidikan.html
Komentar