Langsung ke konten utama

MAKALAH PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP


MAKALAH
PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah Pengantar Pendidikan Dosen Pengampu H.Syamsuni, M. pd


Image result for lambang unwir

Disusun oleh:
ECHA RAHAYU





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN (FKIP)
UNIVERSITAS WIRALODRA
 

KATA PENGANTAR
            Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikanmakalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan, dengan judul“ Pendidikan Seumur Hidup.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali memiliki kekurangan dan masih sangat jauh dari kesempurnaan, baik dari segi penulisan maupun penyajian. Oleh karena itu penulis dengan senang hati  menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun, demi perbaikan dalam makalahini.
            Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, akhir kata kami sampaikan terimakasih semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita Amin.




Indramayu,  oktober 2017 

                                                                                    Penulis









DAFTAR ISI

























BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang.
      Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan yang berarti “education” adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan pelatihan. Sedangkan pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal (mata pelajaran).
            Pendidikan adalah suatu proses mentransfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan erat kaitannya dengan obyek pendidikan. Ilmu yang ditransfer umumnya ilmu pengetahuan yang bersifat memberi pengetahuan peserta didik dengan harapan peserta didik mampu mengetahui segala macam keadaan alam, sosial dan kebudayaan yang ada di dunia. Misalnya pada pendidikan formal atau sekolah, obyek utaa dalam preses pendidikan adalah ilmu pengetahuan.
            Masa dari pendidikan sangatlah panjang, banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan itu berlangsung hanya disekolah saja, tetapi dalam kenyataanya pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman-pengalaman yang dijalani dalam kehidupanya.
            Pendidikan seumur hidup merupakan sebuah sistem pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Azas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu azas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinue, yang bemula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal. Proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar, tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal, non formal maupun formal baik yang berlansung dalam keluarga, disekolah, dalam pekerjaan, dan dalam kehidupan masyarakat. Islam menekankan pentingnya pendidikan seumur hidup, Nabi bersabda : Tuntutlah ilmu dari buain sampai ke liang lahat.






B. TujuanMakalah
1.      Untukmengetahuipengertiandantujuanpendidikanseumurhidup
2.      Untukmengetahuikonseppendidikanseumurhidup
3.      Untukmengetahuiimplikasikonseppendidikanseumurhiduppada program-program pendidikan
4.      Untukmengetahuihakikatpendidikanseumurhidup
5.      Untukmengetahuipentingnyapendidikanseumurhidup
6.      Untukmengetahuipendidikanseumurhidupdalamberbagaiperspektif











                                                                 









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Tujuan Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan seumur hidup adalah suatu konsep, suatu idea. Gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa pendidikan tidak hanya berlangsung selama sorang belajar di lembaga-lembaga pendidikan formal, bahwa seseorang masih dapat memperoleh pendidikan kalau ia mau setelah ia selesai menjadi pendidikan formal. Ditekankan pula dalam konsep ini, bahwa pendidikan, dalam arti kata yang sebenarnya, adalah sesuatu yang berlangsung terus sepanjang kehidupan seseorang.

Adapun tujuan untuk pendidikan manusia seutuhnya dan seumur hidup ialah sebagai berikut:
1.      Mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai kodrat dan hakikatnya, yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin.
2.      Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung selama manusia hiduP.


B.     Konsep Pendidikan Seumur Hidup

    Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama dipirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman ke zaman. Apalagi bagi umat Islam, jauh sebelum orang-orang Barat mengangkatnya,Islam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagai mana dinyatakanoleh Hadis Nabi Muhammad Saw. Yang berbunyi:
“tuntutlah Ilmu dari buaian sampai dengan meninggal”

 Adapun konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup ada 4, yaitu:
1.      Konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Sebagai suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.
2.      Konsep belajar seumur hidup
Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respon terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.
3.      Konsep pelajar seumur hidup
Pelajar seumur hidup dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup. Melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar diseluruh tingkat usia dan menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.
4.      Kurikulum yang membantu seumur hidup
Kurikulum, dalam hubungan ini didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajaran seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.

C.    Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada program-program Pendidikan
1.      Pendidikan Baca Tulis Fungsional
Dari segi implementasinya, program baca tulis merupakan cara paling murah dan praktis untuk mendapatkan dan menyebarkan pengetahuan. Berbagai pengetahuan baru dapat diperoleh dari bahan bacaan. Namun, kemampuan baca tulis hanya bisa berarti bila dapat ditunjang dengan ketersediaan bahan-bahan bacaan.Ihsan (2005:49) menyatakan bahwa ada hal yang menjadi realisasi dari program baca tulis fungsional, yaitu a) memberikan kecapan membaca-menulis-menghitung yang fungsional bagi anak didik, b) menyediakan bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimiliki.
2.      Pendidikan vokasional
Program pendidikan vokasional merupakan salah satu program yang penting dalam rangka pendidikan seumur hidup, khususnya Indonesia. Sebagaimana negara berkembang pada umumnya, sistem pendidikan yang sudah diterapkan kini sebagian besar diambil dari negara Barat. Akibatnya, output pendidikan sekolah pada umumnya menjadi kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang berada dalam taraf pembangunan diri (Ihsan, 2005:50). Dari sinilah pendidikan vokasional hadir untuk memberikan bekal kepada para peserta didik agar menjadi tenaga kerja yang produktif.
3.      Pendidikan Profesional
Pendidikan profesional diciptakan untuk mewadahi kebutuhan kaum profesional yang harus selalu bisa mengikuti kemajuan dan perubahan. Sebagai bentuk perwujudan, munculah sebuah konsep built in mechanism yang bisa dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan kinerja mereka, seperti halnya metodologi, perlengkapan, sikap yang professional, dan lain-lain (Ihsan 2005:50). Dengan demikian, golongan professional akan mampu menghadapi berbagai macam tantangan yang ada.
4.      Pendidikan Kewarganegaraan dan Kedewasaan Politik
Baik warga negara maupun para pemimpin masyarakat sangat membutuhkan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik, karena pendidikan ini mempunyai peranan yang krusial dalam mencapai sebuah kehidupan bernegara yang demokratis sebagaimana semestinya.
5.      Pendidikan Kultural dan Pengisian Waktu Luang
Seseorang yang disebut educated man harus memahami dan menghargai sejarah, kesastraan, agama, filsafat hidup, seni dan musik bangsa sendiri. Pengetahuan tersebut disamping memperkaya khasanah hidupnya, juga memungkinkan untk mengisi waktu luang yang lebih menyenangkan.
Selain itu konsep pendidikan seumur hidup juga berimplikasi pada sasaran pendidikan, yang terbagi dalam 6 kategori, yaitu para buruh dan tani, golongan remaja yang terganggu pendidikan sekolahnya, pekerja berketrampilan, golongan teknisian dan profesional, pemimpin dalam masyarakat, dan anggota masyarakat yang sudah tua.
Implikasi disini diartikan sebagai akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Maksudnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanjut atau follow up suatu kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup.
D.    Hakikat Pendidikan Seumur Hidup
 Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar,  belajar menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal. Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari dari dahulu sudah dapat dilihat  bahwa pada hakikatnya orang belajar sepanjang hidup, meskipun dengan cara yang berbeda dan melalui proses yang tidak sama. Jelasnya tidak ada batas usia yang menunjukan tidak mungkinnya dan tidak dapatnya orang belajar. Jika seorang petani yang sudah tua berusaha mencari tahu mengenai cara-cara baru dalam bercocok tanam, pemberantasan hama, dan  pemasaran hasil yang lebih menguntungkan, itu adalah pertanda bahwa belajar itu tidak dibatasi usia.      
            Dorongan belajar sepanjang hayat itu terjadi karena dirasakan sebagai kebutuhan. Setiap orang merasa butuh untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya dalam menghadapi dorongan-dorongan dari dalam dan tantangan alam sekitar, yang selalu  berubah.
            Tiga komponen yang saling  berhubungan satu dengan lainnya, yaitu individu; masyarakat; dan lingkungan fisik. perkembangan dan perubahan yang juga mencakup tiga komponen yakni ;
1. Tahap-tahap perkembangan individu, meliputi; masa balita, masa kanak-kanak,  masa sekolah, masa remaja, dan masa remaja;
2.  Peranan-peranan sosial yang umum dan unik dalam kehidupan, yang berbeda-beda di setiap lingkungan hidup; dan
3.  Aspek-aspek perkembangan kepribadian, meliputi; fisik, mental, sosial, dan emosional. Pendidikan sepanjang hayat (PSH) atau pendidikan seumur hidup yang secara operasional sering pula disebut pendidikan sepanjang raga (long life education) bukanlah sesuatu yang baru.

              Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah. Pendidikan akan mulai segera setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia, sepanjang ia mampu menerima pengaruh-pengaruh. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat .
1.      Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi proses perkembangan seorang individu sekaligus merupakan peletak dasar kepribadian anak. Pendidikan anak diperoleh terutama melalui interaksi antara orang tua – anak. Dalam berinteraksi dengan anaknya, orang tua akan menunjukkan sikap dan perlakuan tertentu sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.
2.      Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dalam keluarga.Sekolah merupakan lembaga tempat dimana terjadi proses sosialisasi yang kedua setelah keluarga, sehingga mempengaruhi pribadi anak dan perkembangan sosialnya. Sekolah diselenggarakan secara formal. Di sekolah anak akan belajar apa yang ada di dalam kehidupan, dengan kata lain sekolah harus mencerminkan kehidupan sekelilingnya. Oleh karena itu, sekolah tidak boleh dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan perkembangan budayanya.
Dalam kehidupan modern seperti saat ini, sekolah merupakan suatu keharusan, karena tuntutan-tuntutan yangdiperlukan bagi perkembangan anak sudah tidak memungkinkan akan dapat dilayani oleh keluarga. Materi yang diberikan di sekolah berhubungan langsung dengan pengembangan pribadi anak, berisikan nilai moral dan agama, berhubungan langsung dengan pengembangan sains dan teknologi, serta pengembangan kecakapan-kecakapan tertentuyang langsung dapat dirasakan dalam pengisian tenaga kerja.
3.      Pendidikan di masyarakat merupakan bentuk pendidikan yang diselenggarakan di luar keluarga dan sekolah. Bentuk pendidikan ini menekankan pada pemerolehan pengetahuan dan keterampilan khusus serta praktis yang secara langsung bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat.

E.     Kepentingan Pendidikan Seumur Hidup
Penduduk memiliki implikasi ekonomi yang menyenangkan, alternatif dalam menghadapi struktur sosial yang cenderung selalu berubah. Ada beberapa yang diperlukan dalam pendidikan yaitu:
1.      Pertimbangan ekonomi
Pendidikan seumur hidup dapat memberikan banyak manfaat secara ekonomi, baik dalam meningkatkan produktivitas pekerja dan keuntungan, maupun meningkatkan kualitas hidup serta melepaskan diri dari kebodohan, kemiskinan dan eksplorasi.
2.      Keadilan
Pendidikan seumur hidup dalam konteks keadilan dapat memperkecil peranan sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidak adilan.


3.      Faktor Peranan keluarga
Selama, ini keluarga adalah inti dari sumber pendidikan. Dengan adanya pendidikan seumur hidup, tugas-tugas yang selama ini menjadi tanggung jawab keluarga dapat menjadi lebih ringan sebab sistem pendidikan yang semakin diperluas sehingga dapat menjangkau anak-anak dan orang dewasa sekaligus.
4.      Faktor perubahan peranan sosial
Dari segi peranan sosial, pendidikan seumur hidup dapat mempermudah individu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan hubungan yang terjadi dengan orang lain.
5.      Perubahan teknologi
Kemajuan teklogi dari waktu kewaktu menyebabkan kerenggangan dan keterasingan manusia dengan sesamanya. Hal ini dapat dikurangi dengan adanya pendidikan seumur hidup.
6.      Factor vokasional
Pendidikan vokasional atau kejuruan diciptakan agar setiap individu dapat menjadi seorang tenaga kerja yang handal, terampil dan siap menghadapi berbagai tantangan dimasa depan.

F.     Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif
1.      Tinjauan Ideologis
Pendidikan seumur hidup atau long life education akan memungkinkan seseorang mengembangkan potensinya sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Pada dasarnya semua manusia dilahirkan kedunia mempunyai hak yang sama, khususnya hak untuk mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan dan keterampilannya (skill).
2.      Tinjauan Ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam konteks ini memungkinkan seseorang untuk:
a.       Meningkatkan produktivitasnya.
b.      Memelihara dan mengembangkan sumber-suber yang dimilikinya.
c.       Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih sehat dan menyenangkan.
d.      Memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan prndidikan keluarga menjadi sangat penting dan besar artinya.
3.      Tinjauan sosiologis
Pada umumnya dinegara-negara sedang berkerkembang ditemukan masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal bagi anak-anaknya. Oleh karena itu, anak-anak mereka yang kurang mendapatkan pendidikan formal, putus sekolah, dan atau tidak bersekolah sama sekali. Dengan demikian, pendidikan seumur hidup kepada orang tua akan mendapatkan solusi dari masalah tersebut.
4.      Tinjauan Filosofis
Negara-negara demokrasi menginginkan seluruh rakyatnya menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah DPR, DPD, dan sebagainya. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada setiap orang. Hal ini menjadi tugas pendidikan seumur hidup.
5.      Tinjauan Teknologis
Di era globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dengan berbagai produk yang dihasilkannya. Semua orang, tidak terkecuali para pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut selalu memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya, seperti apa yang terjadi dinegara-negara maju.
6.      Tinjauan Psikologis dan Paedagosis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup, dalam istilah yang lebih luas yaitu development. Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahawa:
1.      Pendidikan seumur hidup adalah sesuatu yang berlangsung terus sepanjang kehidupan seseorang.
2.      Tujuan pendidikan seumur hidup diantaranya: mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakikatnya yakni seluruh aspek pembawaannya seoptimal mungkin, kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis.
3.      Konsep pendidikan seumur hidup yaitu: konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri, konsep belajar seumur hidup, konsep pelajar seumur hidup, kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup.
4.      Implikasi konsep pendidikan seumur hidup pada program-program pendidikan, penerapan konsep pendidikan seumur hidup dalam dunia pendidikan berimplikasi pada jenis program pendidikan, antara lain pendidikan baca tulis fungsional, pendidikan vocasional, pendidikan professional, pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaaan politik, pendidikan kultural dan pengisian waktu luang.
5.      Hakikat pendidikan seumur hidup, ada tiga komponen yang sangat berhubungan satu dengan yang lainnya, yaitu individu, masyarakat dan lingkungan fisik.
6.      Kepentingan pendidikan seumur hidup, pendidikan memiliki implikas iekonomi yang menyenangkan, alternative dalam berbagai stuktur sosial yang cenderung selalu berubah. Ada beberapa yang diperlukan dalam pendidikan, yaitu pertimbangan ekonomi, keadilan, faktor peranan keluarga, faktor perubahan peranan sosial, perubahan teknologi, faktor vocasional,
7.      Pendidikan seumur hidup dalam berbagai perspektif, diantaranya tinjauan ideologis, tinjauan ekonomis, tinjauan sosiologis, tinjauan filosofis, tinjauan teknologis, tinjauan psikologis dan paedagogis.


DAFTAR PUSTAKA

·         http://www.teoripendidikan.com/2015/02/konsep-pendidikan-seumur-hidup.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bioteknologi “Peran Pseudomonas sp. Dalam Bioteknologi Bioremediasi Limbah Plastik dan Styrofoam”

MAKALAH BIOTEKNOLOGI  “ Peran   Pseudomonas sp. Dalam Bioteknologi Bioremediasi Limbah Plastik dan Styrofoam ”                  Mata Kuliah          : Bioteknologi           Dosen Pengampu      : Ina Rosdiana Lesmanawati, M.Si    Disusun Oleh : AENUL FAHMI KHALIK (14121610738) BIOLOGI C/ VI TADRIS IPA-BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 PEMBAHASAN A.     Bioteknologi dan Bioremediasi Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformas...

MAKALAH KURIKULUM 2013

MAKALAH KURIKULUM 2013 Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar pendidikan semester 1 Dosen Pembimbing : H. Syamsuni , M.pd   Di susun oleh : Nama : Eva Shaumitaria PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS WIRALODRA 2017/2018 KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya Kapanjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tetentang kurikulum 2013 .             Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang kurikulum 2013 ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.         ...

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EVALUATIF PENDIDIKAN

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN EVALUATIF PENDIDIKAN Diajukan guna memenuhi tugas terstruktur Mata Kuliah: Metodologi Penelitian Pendidikan Biologi Dosen Pengampu: Edy Chandra, S.Si, M.A   Disusun oleh: KELOMPOK 4 AENUL FAHMI KHALIK ADE IDRUS HARIRI DEA RIZKI Z IIN I’ANAH LILIS AGUSTINA SYIFA MUSTIKA USWATUH S BIOLOGI C/6 TADRIS IPA-BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2015 BAB I PENDAHULUAN A.       Latar Belakang Penelitian dilakukan berdasarkan atas keingintahuan ataupun ketertarikan seseorang terhadap sesuatu. Metode berpikir ilmiah pada dasarnya adalah sejumlah pengetahuan yang berkaitan dengan jalan atau cara yang ditempuh oleh pikiran manusia untuk mencapai kesimpulan atau putusan yang sah dan benar. Penelitian merupakan aktivitas ilmiah yang bermanfaat dalam pengembangan keilmuan...